klikwartaku.com
Beranda Internasional Komedi Gelap Terinspirasi Dunia Kencan Suram “Lebih Baik Mati daripada Jomblo”

Komedi Gelap Terinspirasi Dunia Kencan Suram “Lebih Baik Mati daripada Jomblo”

Ilustrasi komedi gelap terinspirasi dunia kencan yang suram lebih baik mati dari pada jomblo

KLIKWARTAKU Ciuman yang buruk. Pakaian yang mengerikan. Kejahatan yang menjijikkan. Itulah yang menggambarkan serial komedi baru, Such Brave Girls, menurut kakak-beradik Kat Sadler dan Lizzie Davidson di sela-sela tawa mereka.

“Bisa menyusun siasat, melakukan hal-hal yang bengkok, dan datang dari sudut pandang Perempuan, itu benar-benar menyenangkan,” ujar Sadler, penulis serial komedi gelap pemenang Bafta ini.

Serial ini mengikuti kisah dua saudari, Josie (Sadler) dan Billie (Davidson), bersama ibu mereka Deb (Louise Brealey), yang berjuang keras secara finansial dan mencoba mempertahankan hubungan pribadi mereka yang kacau.

Meski musim pertama mendapat ulasan bagus, kedua bersaudari ini awalnya ragu bagaimana serial tersebut akan diterima. “Kami membahas banyak topik tabu,” kata Davidson, merujuk pada isu seperti kesehatan mental, penelantaran orang tua, dan isu-isu kontroversial lain. Semuanya dikemas dengan pendekatan yang tidak sensitif.

Dalam salah satu episode, Billie pergi ke klinik aborsi dengan mengenakan kostum penyihir. Di episode lain, Deb mengatakan ke Josie bahwa kehadirannya yang menghantui merusak gairah pacarnya.

Serial ini memenangkan dua penghargaan Bafta untuk Komedi Naskah Terbaik dan Bakat Baru Terbaik (Fiksi) bagi Sadler. Namun Sadler mengaku membuat musim kedua cukup menegangkan. “Rasanya dua patung Bafta di samping tempat tidur saya terus menatap saya dan menghakimi,” katanya.

Sebaliknya, Davidson merasa kesuksesan musim pertama memberi mereka lebih banyak ruang untuk bereksperimen. Sadler pun setuju, “Tahun ini, karakter-karakternya saya uji habis-habisan. Lebih menyedihkan, tapi mungkin juga lebih lucu.”

Orang Terkocak di Dunia

Davidson mengatakan serial ini banyak terinspirasi dari masa kecil mereka. “Kami tumbuh di rumah yang semua penghuninya perempuan, hanya kami berdua dan Ibu. Kami terbiasa menyusun rencana di kamar mandi.”

Banyak adegan dalam serial ini berlatar toilet, tempat mereka menyusun strategi untuk mendapatkan uang atau memanipulasi pasangan mereka.

Meski karakter mereka kerap berbicara pedas satu sama lain, di balik layar mereka justru sangat hangat. Sadler bahkan mengaku sering mendapatkan solusi plot dari komentar spontan sang adik. “Dia adalah orang paling lucu di dunia,” kata Sadler tentang Davidson.

Tersentuh, Davidson bercerita bahwa ia sering membaca naskah awal buatan Sadler sambil bersembunyi di bawah selimut, tertawa sambil iri. “Aku benci dia. Aku berharap itu aku yang menulisnya. Tapi tulisannya benar-benar brilian dan penuh nuansa.”

Bukan hanya hubungan mereka yang mempengaruhi serial ini, tapi juga ibu mereka. “Ibu sering mengirimkan ide plot. Dia sangat terlibat,” kata Sadler.

Sebelum musim pertama tayang, Sadler bahkan mendiskusikan semua alur cerita dengan ibunya. “Tokoh ibu di serial ini memang bukan dia, tapi banyak terinspirasi dari pengalaman kami sendiri. Jadi aku ingin dia merasa nyaman,” jelasnya. “Dia menyetujui semuanya, bahkan dia yang punya selera humor tergelap di antara kami.”

Mimpi Buruk Terburuk

Sadler mengatakan banyak inspirasinya berasal dari media sosial dan berita, terutama soal dunia kencan yang “suram”.

Di musim baru ini, karakter Deb berkata bahwa anak-anak perempuannya “lebih baik mati daripada jomblo” sebuah pernyataan yang menjadi benang merah serial ini, saat kedua saudari itu berusaha mati-matian mempertahankan hubungan mereka.

Sadler mengaku tertarik pada konsep ‘jomblo dengan sengaja’, sesuatu yang sering ia lihat di TikTok. Ia juga mencatat banyak temannya kini hidup melajang. Bahkan, sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa empat aplikasi kencan terpopuler di Inggris (Tinder, Hinge, Bumble, dan Grindr) kehilangan pengguna antara Mei 2023 dan Mei 2024.

Meski banyak aspek positif dari menjadi jomblo, Sadler menekankan bahwa “itu juga sangat sepi.” Dalam serialnya, ia menyindir realitas ini dengan menjadikannya sebagai “mimpi buruk terburuk” para karakternya.

Kenyataan Jadi Menjijikkan

Sadler ingin terus mengangkat isu-isu sensitif dan kontroversial dengan pendekatan satir. Hal paling penting bagi Sadler adalah menjaga agar karakter perempuannya tetap kompleks dan menunjukkan bagaimana mereka bisa begitu kejam satu sama lain. Banyak adegan menampilkan mereka saling melontarkan komentar tajam dan menyakitkan.

“Aku rasa kita belum pernah benar-benar melihat kenyataan bagaimana perempuan bisa saling menjijikkan satu sama lain. Tapi ini jujur. Ini nyata.”***

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan