Kisah di Balik Brand Sneakers On, Lampaui Nike dan Adidas
KLIKWARTAKU – Dunia sneakers terus berputar, tapi kali ini bukan Nike atau Adidas yang jadi bintangnya. Nama On atau On Running, brand sepatu asal Swiss, kini mencuri perhatian global bahkan dalam beberapa pasar, mampu melampaui dua raksasa industri, Nike dan Adidas.
Dibangun pada 2010 oleh mantan atlet triathlon asal Swiss, Olivier Bernhard, bersama rekannya Caspar Coppetti dan David Allemann, On awalnya hanya merek kecil dengan ambisi sederhana: menciptakan sepatu lari yang terasa seperti “berlari di atas awan”. Gagasan ini kemudian menjadi DNA produk mereka CloudTec, teknologi sol unik yang kini jadi ciri khas On.
Namun yang membuat kisah On lebih menarik bukan hanya teknologinya, melainkan perjalanan branding yang cermat dan strategi distribusi yang berbeda. Alih-alih mengandalkan promosi besar-besaran seperti para pesaingnya, On tumbuh secara organik melalui komunitas pelari, atlet, dan pecinta gaya hidup aktif yang menyukai performa dan desain minimalis khas Eropa.
Baca Juga:
Tak hanya fokus pada atletik, On sukses masuk ke ranah fashion dan lifestyle, menjangkau audiens yang lebih luas. Kolaborasi dengan bintang tenis dunia Roger Federer, yang juga menjadi investor On sejak 2019, memperkuat kredibilitas brand ini. Sepatu hasil kolaborasi mereka, “The Roger”, menjadi ikon baru sneakers yang elegan namun tetap sporty.
Kini, kehadiran On tak hanya mendominasi toko-toko olahraga elit, tetapi juga butik fashion di kota-kota besar dunia. Penjualan globalnya melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, pada laporan kuartal terakhir, On mencatatkan pertumbuhan penjualan dua digit, sementara Nike dan Adidas justru mengalami perlambatan di beberapa segmen pasar utama.
Fenomena ini menunjukkan bahwa konsumen global mulai menginginkan produk yang tak sekadar besar dalam nama, tapi juga inovatif dalam pengalaman. On menawarkan kombinasi antara teknologi, desain, dan keberlanjutan tiga hal yang kini menjadi prioritas generasi pembeli baru.
Baca Juga:
Bukan Cuma Sepatu
On tak hanya menjual sepatu, tapi menjual gaya hidup. Koleksi apparel mereka juga mulai mendapat tempat, terutama di kalangan profesional muda urban yang menginginkan gaya kasual, nyaman, namun tetap premium.
Dengan pendekatan direct-to-consumer yang kuat dan dukungan e-commerce global, On berhasil membangun loyalitas pelanggan yang tinggi. Mereka juga dikenal transparan dalam isu keberlanjutan, mulai dari penggunaan material daur ulang hingga pengembangan program daur ulang sepatu bekas.
Baca Juga:
SOBAT KLIKWARTAKU, kisah On Running mengajarkan satu hal penting bahwa inovasi, nilai, dan pendekatan otentik bisa membuat brand kecil melampaui raksasa industri. Di tengah dominasi merek-merek besar, On berhasil membuktikan bahwa kualitas dan koneksi emosional dengan pelanggan jauh lebih kuat daripada sekadar nama besar.
Apakah On akan terus berlari meninggalkan Nike dan Adidas? Hanya waktu yang bisa menjawab. Tapi satu hal pasti: On sudah tidak bisa dipandang sebelah mata.
Baca Juga:
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
HomepageArtikel Terkait
