klikwartaku.com
Beranda Internasional Ketegangan AS dengan Denmark Meningkat Terkait Greenland

Ketegangan AS dengan Denmark Meningkat Terkait Greenland

Ilustrasi landscape sudut kota di Negara Denmark

KLIKWARTAKU – Hubungan AS dan Denmark kini semakin tegang. Dalam kunjungan ke pangkalan militer AS di utara Greenland, Wapres JD Vance sempat mengkritik Denmark karena dianggap kurang berinvestasi dalam keamanan wilayah tersebut.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Denmark bahkan memanggil Duta Besar AS di Kopenhagen, menyusul laporan Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa badan intelijen AS diperintahkan untuk memfokuskan operasi mereka di Greenland.

Ketegangan memuncak dalam rapat dengar pendapat di Kongres AS ketika Menteri Pertahanan Pete Hegseth menyatakan bahwa Pentagon memiliki rencana darurat untuk mengambil alih Greenland secara paksa, “jika diperlukan”.

Denmark dan UE Ambil Sikap

Meski berhati-hati, Denmark baru saja mengesahkan UU kontroversial yang memperbolehkan penempatan pasukan AS di wilayahnya, serta mengalokasikan dana tambahan sebesar $1,5 miliar untuk meningkatkan pertahanan di Greenland.

Akhir pekan lalu, kehadiran militer Denmark diperlihatkan secara nyata dengan kapal fregat yang berlayar di sekitar Nuuk Fjord dan helikopter militer yang berpatroli di atas kota. “Denmark dulu enggan beralih dari strategi keamanan transatlantik ke strategi berbasis Eropa. Tapi sekarang situasinya berubah,” ujar Gad.

Sementara itu, Uni Eropa juga memperkuat perannya di Arktik. Awal bulan ini, UE menandatangani kesepakatan investasi untuk tambang grafit di Greenland (logam penting dalam produksi baterai) di tengah persaingan dengan China dan perang Rusia di Ukraina.

Prancis Dorong Kemandirian Eropa

Bagi Prancis, kunjungan ini sejalan dengan kebijakan strategis mereka untuk memperkuat kemandirian Eropa dari pengaruh AS. “Ini terkait dengan perubahan situasi keamanan di Atlantik Utara dan Arktik,” ujar Marc Jacobsen, dosen di Royal Danish Defence College. “Kunjungan ini adalah sinyal kuat bahwa Prancis serius dalam menjaga keamanan Eropa.”

Namun, tidak semua pihak menyambut sepenuhnya. Pemimpin oposisi Greenland, Pele Broberg, menyayangkan bahwa kunjungan ini tidak dilakukan sebagai pertemuan bilateral eksklusif dengan Greenland. “Kami menyambut setiap pemimpin dunia kapan pun juga. Tapi sayangnya, ini lebih terlihat sebagai kunjungan untuk Denmark, bukan untuk Greenland.”

Kunjungan Presiden Macron ke Greenland bukan sekadar lawatan diplomatik, tetapi sebuah langkah strategis Eropa untuk memperkuat solidaritas regional, merespons tekanan geopolitik dari Amerika Serikat, dan menegaskan bahwa Arktik (termasuk Greenland) bukan wilayah yang bisa diperjualbelikan.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan