Kesepakatan Dagang Terbesar AS-UE: Siapa Untung, Siapa Rugi?
KLIKWARTAKU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan kerangka kerja kesepakatan dagang terbesar dalam sejarah antara AS dan Uni Eropa, usai pertemuan bilateral di Skotlandia. Meski detail teknis masih belum lengkap, beberapa sektor telah terlihat sebagai pemenang atau pecundang dari pakta tersebut.
Trump – Pemenang Besar
Donald Trump mencatat kemenangan politik besar dengan tercapainya kesepakatan ini. Setelah menjanjikan berbagai perjanjian dagang bilateral, ini menjadi yang terbesar hingga saat ini. Analis dari Capital Economics memperkirakan ekonomi UE bisa mengalami penurunan PDB sebesar 0,5 persen akibat kesepakatan ini, sementara miliaran dolar akan mengalir ke kas negara AS dari tarif impor.
Namun, dampaknya bisa berubah cepat jika data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini menunjukkan inflasi atau penurunan daya beli masyarakat.
Konsumen AS – Pihak yang Dirugikan
Konsumen Amerika kemungkinan besar akan menghadapi kenaikan harga barang impor dari Eropa akibat tarif baru sebesar 15 persen. Tarif ini merupakan pajak yang dibebankan pada produk impor, yang umumnya akan diteruskan ke harga jual. Dengan tarif 15 persen, produk seharga $100 akan menjadi $115 di pasar AS.
Pasar Keuangan – Pemenang
Berita tentang kesepakatan ini membuat bursa saham Asia dan Eropa menguat. Kepastian tarif 15 persen dianggap lebih baik daripada ketidakpastian sebelumnya, memberi dorongan positif pada pasar. Beberapa analis menyebut langkah ini sebagai sinyal pro-pasar yang dapat menguatkan nilai euro.
Solidaritas Uni Eropa – Pihak yang Terbelah
Kesepakatan ini harus disetujui oleh semua 27 negara anggota Uni Eropa, yang memiliki kepentingan dagang berbeda. Sejumlah pemimpin, terutama dari Prancis dan Hungaria, menyatakan kekhawatiran mereka. PM Prancis Francois Bayrou menyebut kesepakatan ini sebagai “hari kelam bagi aliansi bangsa-bangsa bebas”.
Industri Otomotif Jerman – Dirugikan
Tarif impor mobil dari UE ke AS memang diturunkan dari 27,5 persen menjadi 15 persen, tetapi tarif tersebut tetap dinilai memberatkan. Jerman, sebagai eksportir mobil terbesar di Eropa melalui VW, Mercedes, dan BMW, diperkirakan akan kehilangan miliaran euro setiap tahun.
Industri Mobil AS – Pemenang Campur Aduk
Tarif UE untuk mobil buatan AS diturunkan dari 10 persen menjadi 2,5 persen, memberikan peluang peningkatan ekspor bagi produsen otomotif Amerika. Namun, karena banyak mobil AS dirakit di Kanada atau Meksiko dan tetap dikenai tarif 25 persen saat masuk kembali ke AS, ada kekhawatiran bahwa mobil Eropa yang dikenai tarif lebih rendah justru akan lebih kompetitif di pasar domestik AS.
Industri Farmasi Eropa – Dirugikan
Terdapat ketidakjelasan apakah produk farmasi Eropa termasuk dalam pengurangan tarif. Meski Ursula von der Leyen menyebut mereka termasuk, Trump menyatakan sebaliknya. Jika dikenakan tarif, ekspektasi industri farmasi Eropa terhadap pembebasan tarif akan pupus, merugikan pemain besar seperti produsen Ozempic dari Denmark.
Energi AS – Pemenang Besar
Trump mengumumkan bahwa UE akan membeli $750 miliar energi AS, termasuk LNG, minyak, dan bahan bakar nuklir. Ini merupakan langkah besar untuk menggantikan ketergantungan UE terhadap energi Rusia sejak invasi ke Ukraina.
Industri Penerbangan – Pemenang
Kesepakatan ini menyebutkan bahwa produk strategis seperti pesawat, suku cadang pesawat, dan beberapa produk pertanian akan dibebaskan dari tarif, memberi keuntungan besar bagi sektor penerbangan di kedua belah pihak.
Meski kesepakatan ini disebut sebagai tonggak sejarah dalam hubungan dagang transatlantik, peta keuntungan dan kerugian menunjukkan bahwa tidak semua pihak tersenyum.
Dengan AS mengamankan posisi kuat dalam tarif dan ekspor energi, sementara beberapa sektor penting di UE seperti otomotif dan farmasi menghadapi tekanan, waktu akan menentukan apakah kesepakatan ini benar-benar seimbang — atau hanya menguntungkan satu sisi.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage