klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Kerupuk Udang Finna Tembus Malaysia, Target Ekspor Rp4,5 Miliar Hingga 2026

Kerupuk Udang Finna Tembus Malaysia, Target Ekspor Rp4,5 Miliar Hingga 2026

Ilustrasi ekspor impor. (Dibuat menggunkan Google Gemini)

KLIK WARTAKU – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan melepas ekspor perdana kerupuk udang merek Finna Pars ke Malaysia pada Kamis (28/8), menandai langkah strategis sektor makanan ringan berbasis hasil laut untuk memperluas pangsa pasar di ASEAN.

Ekspor yang dilakukan PT Sekar Laut Tbk (SKLT) ini mencapai satu kontainer berukuran 40 kaki dengan nilai USD 7.086 atau sekitar Rp115 juta.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan, ekspor ini bukan sekadar transaksi, melainkan momentum penting bagi akselerasi produk pangan olahan Indonesia di pasar global.

“Ekspor kerupuk udang ini memperkuat posisi Indonesia di pasar ASEAN. Kami berharap capaian ini menginspirasi pelaku usaha lain untuk lebih agresif menembus pasar dunia,” ujar Mendag.

Target Ekspor Rp4,5 Miliar

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Puntodewi menjelaskan, kerja sama ini lahir dari proses panjang sejak 2023 ketika PT Sekar Laut menjalin kemitraan dengan Kara Marketing Malaysia Sdn Bhd, difasilitasi Atase Perdagangan RI Kuala Lumpur. Setelah memenuhi standar ekspor dan sertifikasi, pengiriman perdana pun terealisasi.

PT Sekar Laut menargetkan ekspor 38 kontainer hingga 2026 dengan nilai proyeksi Rp4,5 miliar. Kara Marketing Malaysia juga berencana memperluas pemasaran produk-produk Sekar Laut lainnya.

“Langkah ini jadi pembuka jalan sekaligus inspirasi bagi produk potensial Indonesia lainnya. Dengan strategi yang tepat, ekspor Indonesia diyakini tumbuh signifikan,” tegas Puntodewi.

Indonesia Masih Punya PR Besar

Ekspor kerupuk udang Indonesia menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan 1,96% pada 2020–2024. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-18 eksportir dunia dengan pangsa 1,36%.

Negara tujuan utama ekspor 2024 adalah Filipina (USD 57,35 juta, pangsa 40,89%), Malaysia (USD 30,48 juta), Korea Selatan (USD 15,89 juta), Uni Emirat Arab (USD 8,99 juta), dan Belanda (USD 6,05 juta).

Meski demikian, tantangan tetap besar. Malaysia sebagai pasar utama mensyaratkan kepatuhan ketat pada sertifikasi halal, HACCP, serta efisiensi logistik. Indonesia juga harus berhadapan dengan pesaing tangguh seperti Jerman, Irlandia, Belanda, dan Denmark.

Sekar Laut Sudah Hadir di 35 Negara

Presiden Direktur PT Sekar Laut Welly Gunawan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung ekspor ini.

Saat ini produk Finna telah menembus 35 negara di enam benua, dan dari sisi sosial, perusahaan juga berkomitmen pada pemberdayaan tenaga kerja: sekitar 60% karyawan adalah perempuan.

“Kami optimistis ekspor kerupuk udang menjadi katalis bagi penguatan produk pangan olahan Indonesia di rantai pasok global,” ujar Welly.

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan