Kemenperin Dorong IKM Fesyen dan Kriya Tembus Pasar Global

KLIK WARTAKU – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat dukungan bagi industri kecil dan menengah (IKM) fesyen dan kriya melalui kolaborasi Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Denpasar.

Sinergi ini ditandai dengan pelaksanaan “Rupa Karsa Bali 2025” pada akhir Juni, yang bertujuan meningkatkan daya saing dan memperluas akses pasar pelaku IKM Bali ke tingkat global.

Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, mengatakan kerja sama ini akan membangun ekosistem fesyen dan kriya yang inklusif dan inovatif. “Kami ingin IKM tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas dan menembus pasar internasional,” ujarnya.

Baca Juga:

BI dan Muhammadiyah Perkuat Ekonomi Syariah, Targetkan Indonesia Jadi Pusat Eksyar Dunia

Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang diteken mencakup fasilitasi bimbingan teknis, pengembangan inovasi produk, serta promosi dan pemasaran. Dalam acara tersebut, tujuh IKM binaan BPIFK—termasuk Theacastor, Anacaraka, dan Wira’s Silver Bali—memamerkan karya unggulan lewat fashion show yang dikolaborasikan dengan ajang Jegeg Bagus Kampus Undiknas Denpasar.

Selain pameran, Rupa Karsa Bali juga menghadirkan talkshow dengan topik seperti strategi digital, kolaborasi IKM, dan pemanfaatan wastra lokal dalam busana sehari-hari. Kepala BPIFK Dickie Sulistya Aprilyanto menilai Bali punya potensi besar sebagai pusat fesyen dan kriya berakar budaya lokal namun relevan global.

Ketua Umum HIPPI Bali, Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, menambahkan kolaborasi ini mempertemukan keunggulan lokal dengan strategi pengembangan usaha yang tepat, sehingga produk IKM Bali dapat menembus pasar ekspor dan memperkuat citra budaya Indonesia di dunia.

Baca Juga:

OJK Dorong Literasi Keuangan Digital UMKM