Beranda Ekonomi Kemendag Dorong UMKM Berorientasi Ekspor Lewat Klinik Desain

Kemendag Dorong UMKM Berorientasi Ekspor Lewat Klinik Desain

Oleh Era Sampurna - 15 Agustus 2025, 15:30

Ilustrasi pelaku UMKM lokal berdiskusi dengan afiliator untuk meningkatkan penjualan lewat konten digital dan strategi pemasaran afiliasi.

KLIK WARTAKU – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan komitmennya memperkuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor di Kota Batam, Kepulauan Riau. Fokusnya adalah peningkatan kualitas desain produk, desain kemasan, dan komunikasi visual agar UMKM lebih berdaya saing di pasar global.

Langkah ini diwujudkan melalui “Lokakarya Pengembangan Ekspor Produk Kreatif melalui Klinik Desain” yang digelar pada Rabu (13/8) di Batam. Menteri Perdagangan Budi Santoso menjelaskan, desain yang kuat merupakan modal penting untuk bersaing baik di pasar domestik maupun internasional.

“Penguatan kapasitas UMKM perlu terus dilakukan agar dapat bersaing. Kualitas desain adalah unsur penting yang memberikan nilai tambah dalam memasarkan produk,” ujar Budi, Kamis (14/8).

Program ini sejalan dengan inisiatif UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKMBISA Ekspor). Kemendag juga menyiapkan berbagai fasilitas seperti sertifikasi produk, dukungan desain melalui Indonesia Design Development Center (IDDC), pendampingan ekspor lewat Export Center, kemitraan internasional, serta partisipasi dalam misi dagang dan pameran internasional.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menyebut Klinik Desain sebagai program gratis yang mempersiapkan pelaku usaha masuk ke pasar global dengan memperkuat desain produk dan kemasan. “Sejak 2017 hingga 2024, sudah 1.338 pelaku usaha memanfaatkan program ini,” ungkapnya.

Lokakarya di Batam diikuti 50 pelaku UMKM dan menghadirkan desainer IDDC Darfi Rizkavirwan sebagai narasumber. Peserta mendapatkan wawasan tren global dan pemahaman tentang legalitas ekspor, mulai dari Nomor Induk Berusaha, izin industri rumah tangga, sertifikasi halal, izin BPOM, hingga barcode internasional.

Salah satu peserta, Sumiyati, pemilik usaha Peyek Ummu Furi, mengaku terbantu melalui program ini. “Kami jadi tahu apa yang harus dibenahi sebelum ekspor, terutama soal kemasan dan kelengkapan legalitas,” ujarnya.

Klinik Desain diharapkan menjadi solusi berkelanjutan untuk membantu UMKM Indonesia meningkatkan daya saing di pasar global.