Kematian Korban Perkosaan Anak Usia 10 Tahun Picu Kemarahan Publik di India

KLIKWARTAKU – Seorang gadis berusia 10 tahun, korban perkosaan, meninggal dunia di negara bagian Bihar, India timur, setelah diduga mengalami penundaan dalam penanganan medis. Peristiwa ini memicu kemarahan dan protes publik yang meluas.
Korban meninggal pada Minggu pagi, 2 Juni 2025, di Rumah Sakit Pemerintah Patna Medical College and Hospital (PMCH), ibu kota negara bagian. Keluarga korban menuduh pihak rumah sakit membiarkan sang anak menunggu dalam ambulans selama sekitar empat jam sebelum akhirnya diterima untuk dirawat. Sementara pihak rumah sakit membantah tuduhan tersebut dan menyebut klaim adanya penundaan sebagai hal yang tidak berdasar.
Gadis tersebut berasal dari komunitas Dalit, kelompok yang selama ini menghadapi diskriminasi sistemik dalam sistem kasta Hindu di India, meskipun undang-undang telah melarang praktik diskriminatif tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan nasional, dengan sejumlah tokoh oposisi menuduh pemerintah negara bagian Bihar yakni koalisi antara Bharatiya Janata Party (BJP) dan Janata Dal (United) atau JD(U), melakukan kelalaian serius. Namun, pemerintah membantah adanya kesalahan penanganan. Sedangkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Komisi Nasional untuk Perempuan telah mengkritik insiden ini dan meminta penyelidikan atas peran rumah sakit.
Menurut laporan, korban diperkosa pada 26 Mei oleh seorang pria yang tinggal di dekat rumah bibinya di Muzaffarpur. Pelaku telah ditangkap dan penyelidikan masih berlangsung. Gadis tersebut sempat hilang saat bermain di luar rumah dan kemudian ditemukan oleh keluarganya dalam kondisi luka parah di pinggir jalan. Polisi menyatakan korban mengalami beberapa luka tusuk.
Korban awalnya dirawat di rumah sakit lokal, lalu dirujuk ke Sri Krishna Medical College and Hospital (SKMCH), sekitar 85 km dari Patna. Menurut dokter di SKMCH, gadis itu mengalami luka serius di dada dan leher. Namun kondisinya sempat stabil sebelum dirujuk ke PMCH untuk menjalani operasi rekonstruksi saluran pernapasan.
Tapi sayangnya, sang paman menyatakan bahwa ketika mereka tiba di PMCH, mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan layanan medis. “Kami disuruh bolak-balik dari satu departemen ke departemen lain selama empat jam,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa korban akhirnya dirawat di departemen ginekologi.
Sementara pihak rumah sakit membantah tuduhan tersebut. Pejabat senior PMCH, IS Thakur, mengatakan bahwa korban awalnya dibawa ke departemen anak, lalu dialihkan ke THT karena jenis lukanya. Karena ICU tidak tersedia di THT, korban kemudian dipindahkan ke ICU ginekologi.
Ia juga menyebut bahwa korban datang menggunakan ambulans dengan fasilitas penanganan darurat tingkat lanjut. “Tuduhan soal keterlambatan mendapatkan tempat tidur rumah sakit tidak berdasar,” tegas Thakur.
Insiden memilukan ini menjadi viral setelah video yang menunjukkan politisi dari Partai Kongres memarahi staf rumah sakit karena menolak menerima korban tersebar luas. Partai-partai oposisi di Bihar telah menggelar sejumlah aksi protes. Tokoh Partai Kongres, Rahul Gandhi, menyebut kematian korban sebagai “aib besar” dan menuntut agar aparat yang lalai diberi sanksi tegas.
“Korban perkosaan harus menunggu berjam-jam di luar rumah sakit untuk diterima. Apa gunanya gedung-gedung rumah sakit megah jika di dalamnya hanya ada kekacauan, korupsi, kekurangan fasilitas, dan sikap tidak manusiawi?,” tulis partai oposisi utama Rashtriya Janata Dal di platform X.
Pihak BJP dan JD(U) menolak tuduhan kelalaian. Juru bicara BJP, Anamika Singh Patel, menyebut kematian korban sebagai peristiwa yang sangat disayangkan, namun membela prosedur rumah sakit. “Saya sendiri menjalankan rumah sakit. Mendapatkan tempat tidur memang proses yang butuh waktu. Pemerintah kami bekerja dengan bertanggung jawab,” katanya.
Tragedi ini juga menuai sorotan buruknya infrastruktur kesehatan di Bihar, hanya beberapa bulan menjelang pemilu legislatif negara bagian. Bahkan pada bulan lalu, seorang pasien di rumah sakit pemerintah lainnya di Patna melaporkan bahwa ia digigit tikus saat tidur. Insiden itu memicu penyelidikan internal rumah sakit.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage