Kelaparan Massal Ancam Gaza! Lebih dari 100 Organisasi Kemanusiaan Desak Tindakan Internasional
KLIKWARTAKU — Lebih dari 100 organisasi kemanusiaan internasional dan lembaga hak asasi manusia mengeluarkan peringatan keras tentang ancaman kelaparan massal yang melanda Jalur Gaza. Mereka menyerukan aksi tegas dari pemerintah dunia untuk menghentikan bencana kemanusiaan yang semakin memburuk akibat blokade berkepanjangan oleh Israel.
Organisasi besar seperti Médecins Sans Frontières (MSF), Save the Children, dan Oxfam menandatangani pernyataan bersama yang menggambarkan kondisi tragis di lapangan. Di mana warga dan relawan kemanusiaan kini ikut mengantre makanan dan mulai mengalami kelaparan ekstrem.
Pernyataan itu dirilis pada Rabu 23 Juli 2025, menyusul laporan Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas bahwa 10 warga Palestina kembali meninggal dunia dalam 24 jam terakhir akibat kekurangan gizi. Total kematian akibat malnutrisi di Gaza sejak Minggu mencapai 43 jiwa.
“Kami Menyaksikan Rekan Kami Sendiri Menyusut Karena Lapar”
“Pasokan makanan benar-benar habis. Organisasi kami menyaksikan staf dan mitra lokal perlahan-lahan menyusut karena kelaparan di depan mata mereka sendiri,” demikian isi pernyataan gabungan 109 organisasi kemanusiaan tersebut.
Laporan PBB mengonfirmasi bahwa banyak warga Gaza kini dirawat di rumah sakit dalam kondisi kelelahan parah akibat kekurangan makanan, bahkan ada yang roboh di jalanan karena dehidrasi dan kelaparan.
Dokter di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Dr Ahmad al-Farra, mengatakan bahwa unit anak-anak kini penuh dengan pasien kekurangan gizi. “Kami takut hari itu datang, dan kini kami mengalaminya,” ujarnya.
Harga Melonjak, Anak-Anak Minta ‘Pergi ke Surga Karena Di Sana Ada Makanan’
Krisis ini diperparah dengan melonjaknya harga bahan pokok yang membuat sebagian besar keluarga tak mampu membeli makanan. “Kami butuh 300 shekel (sekitar Rp1,4 juta) hanya untuk tepung,” keluh seorang warga Gaza.
Seorang pekerja sosial menceritakan dampaknya terhadap psikologis anak-anak. “Anak-anak bilang ke orang tua mereka bahwa mereka ingin ke surga karena di sana ada makanan.”
Israel Dituding Hambat Distribusi Bantuan, Tuduh Balik Propaganda Hamas
Israel, yang menguasai pintu masuk pasokan ke Gaza, menolak pernyataan organisasi tersebut dan menuduh mereka menyebarkan “propaganda Hamas”.
Namun, PBB menyebut Israel tidak memberikan jaminan keamanan kepada relawan untuk mendistribusikan bantuan. Banyak truk bantuan dibiarkan menumpuk di perbatasan tanpa bisa disalurkan karena keterbatasan izin dan risiko tembakan.
“Truk bantuan yang diizinkan masuk malah menjadi target tembakan, meskipun kami telah mendapat janji keamanan,” kata juru bicara PBB Stéphane Dujarric.
Data menunjukkan lebih dari 1.050 warga Palestina tewas sejak akhir Mei saat mencoba mengakses bantuan. Termasuk di sekitar zona distribusi bantuan yang dikelola militer Israel dan kontraktor keamanan swasta AS.
Seruan untuk Gencatan Senjata dan Pembukaan Blokade
Dalam seruannya, organisasi kemanusiaan mendesak: Gencatan senjata permanen, Penghapusan semua hambatan birokrasi dan administrative, Pembukaan semua perbatasan darat, Penolakan terhadap distribusi bantuan oleh militer, serta Pemulihan sistem bantuan yang dipimpin PBB.
Mereka juga menyerukan negara-negara untuk menghentikan pasokan senjata ke wilayah konflik sebagai langkah menghentikan pengepungan.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage