klikwartaku.com
Beranda Internasional Kekhawatiran Lingkungan dan HAM di ‘Alcatraz Buaya’ untuk Tahanan Imigran

Kekhawatiran Lingkungan dan HAM di ‘Alcatraz Buaya’ untuk Tahanan Imigran

Ilustrasi kawasan indah Everglades, Florida, situs warisan dunia UNESCO

KLIKWARTAKU – Betty Osceola, warga suku asli Miccosukee yang tinggal di kawasan indah Everglades, Florida, situs warisan dunia UNESCO, turut berpartisipasi dalam aksi protes terhadap proyek ‘Alcatraz Buaya’ untuk tahanan imigran. Ia curiga fasilitas ini tidak bersifat sementara seperti yang dinyatakan otoritas, tetapi bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

“Saya sangat khawatir akan dampak kerusakan lingkungan,” ujarnya di tepi kanal tempat seekor buaya berenang.

Ia juga menyampaikan kekhawatiran atas kondisi hidup para tahanan di fasilitas tersebut. Kekhawatiran ini didukung oleh organisasi lingkungan seperti Friends of the Everglades, serta kelompok HAM termasuk ACLU (American Civil Liberties Union) cabang Florida.

“Fasilitas ini bukan hanya kejam dan tidak masuk akal. Ini menunjukkan bahwa sistem imigrasi kita makin digunakan untuk menghukum, bukan memproses orang,” kata ACLU.

Bahkan pusat-pusat penahanan ICE di daerah perkotaan, menurut ACLU, memiliki sejarah panjang terkait kelalaian medis, pembatasan akses hukum, dan perlakuan tidak manusiawi. Sementara kantor Jaksa Agung Florida belum memberikan tanggapan.

Dalam video media sosial, Uthmeier menggambarkan proyek ini sebagai peluang efisien dan berbiaya rendah untuk membangun fasilitas penahanan sementara. “Di Alcatraz Buaya ini, tidak ada tempat untuk pergi, tidak ada tempat untuk bersembunyi,” katanya.

Didanai Pemerintah Federal

Perluasan dan pembangunan pusat penahanan baru menjadi salah satu tantangan utama pemerintahan Trump dalam mempercepat deportasi massal. Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, menyatakan bahwa Florida akan menerima dana federal untuk membangun pusat penahanan baru ini.

“Kami bekerja dengan kecepatan tinggi untuk mewujudkan mandat rakyat Amerika dalam mendeportasi para imigran ilegal yang memiliki catatan kriminal,” kata Noem.

Ia menambahkan bahwa fasilitas ini akan didanai oleh Badan Penanggulangan Bencana Federal (FEMA), yang biasanya bertanggung jawab atas koordinasi bencana.

Sementara itu, Wali Kota Miami-Dade dari Partai Demokrat, Daniella Levine Cava, mengatakan pihaknya telah meminta informasi kepada otoritas negara bagian terkait penggunaan lahan bandara.

“Wali kota menyampaikan sejumlah kekhawatiran,” kata kantornya, terutama soal pendanaan dan dampak lingkungan.

Di saat operasi penangkapan migran meningkat di kota-kota seperti Los Angeles, wilayah Miami-Dade dan Florida Selatan sejauh ini relatif lebih tenang. Namun banyak warga Latino tanpa dokumen di Florida kini memilih untuk berdiam diri di rumah, karena takut ditangkap dan dikirim ke pusat penahanan seperti Alcatraz Buaya.***

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan