KDM Siapkan Psikolog di Sekolah untuk Atasi Kenakalan Remaja
KLIKWARTAKU – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengirimkan psikolog ke berbagai sekolah sebagai langkah konkret mengatasi meningkatnya kasus kenakalan remaja di lingkungan pendidikan.
Kebijakan ini, kata Dedi, didasarkan pada keprihatinan terhadap kondisi psikologis generasi muda yang kian memerlukan perhatian khusus.
“Ada persoalan kompleks yang dialami oleh Gen Z saat ini, terutama secara psikologis. Karena itu, investigasi dan penanganan masalah remaja harus melibatkan psikolog agar dapat diketahui secara mendalam dan tidak berkembang menjadi persoalan yang lebih besar di masa depan,” ujar KDM.
Menurutnya, penempatan psikolog di sekolah menjadi kebutuhan mendesak, terutama di tingkat SMP dan SMA, guna memperkuat peran guru bimbingan dan konseling (BK) yang selama ini bekerja sendiri menangani berbagai persoalan siswa.
“Sudah saatnya setiap sekolah memiliki satu psikolog. Saya juga akan mengajak bupati dan wali kota agar kebijakan ini diterapkan secara menyeluruh. Masalah anak-anak saat ini sudah sangat serius, guru BK tidak bisa menanganinya sendirian,” tegasnya.
Dedi juga mengungkap sejumlah faktor penyebab menurunnya moralitas dan keseimbangan psikologis remaja, mulai dari derasnya arus informasi digital, minimnya aktivitas fisik, hingga buruknya kualitas lingkungan tempat tinggal.
“Anak-anak sekarang jarang bergerak, lebih banyak menatap layar gawai, mengonsumsi makanan instan, hidup di lingkungan sempit yang ekologinya rusak, dan interaksi dengan orang tua pun sangat terbatas. Sementara itu, media sosial sangat mudah memengaruhi mereka,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa ancaman terhadap generasi muda saat ini tidak kalah serius dibandingkan isu radikalisme beberapa tahun silam.
“Kalau dulu yang dikhawatirkan adalah paparan radikalisme, kini mereka terpapar konten negatif dari media sosial dan jaringan daring—dari tawuran, pelecehan seksual, hingga perilaku menyimpang lainnya. Ini adalah ancaman nyata yang perlu diatasi dengan pendekatan psikologis,” kata Dedi.
Dengan kebijakan ini, Pemprov Jabar berharap mampu memberikan pendampingan psikologis yang lebih profesional dan menyeluruh kepada siswa, sekaligus mencegah makin meluasnya krisis moral di kalangan remaja.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage