Kawasan Industri Jadi Senjata Ekonomi Strategis, HKI Siap Hadapi Tantangan Global
KLIK WARTAKU – Kawasan industri Indonesia semakin diperkuat peran strategisnya dalam menopang perekonomian nasional di tengah dinamika global, ditandai dengan terselenggaranya Musyawarah Nasional IX Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), yang juga menjadi momen transisi kepemimpinan dari Sanny Iskandar kepada Akhmad Ma’ruf Maulana untuk periode 2025–2029.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya peran kawasan industri sebagai motor pembangunan dan penyerap investasi.
“HKI telah menjadi mitra penting pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan implementasi pengembangan kawasan industri yang berdaya saing,” ujarnya saat menutup Munas IX HKI di Jakarta, Rabu (18/6).
HKI dipandang mampu menjadi katalis dalam menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pemerataan pembangunan nasional.
Agus juga menyampaikan apresiasi terhadap Munas ini sebagai momen strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri, terutama dalam menghadapi tekanan global seperti krisis geopolitik, disrupsi rantai pasok, hingga kebutuhan transisi energi bersih.
Dalam lima tahun terakhir, Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan dengan penambahan 52 kawasan industri baru, membawa total menjadi 170 kawasan industri dengan tingkat okupansi nasional 58,39 persen. Fakta ini menunjukkan daya tarik kawasan industri sebagai magnet utama investasi, baik domestik maupun asing.
Namun, tantangan tidak sedikit. Agus menyoroti isu klasik seperti lambatnya perizinan, keterbatasan konektivitas infrastruktur, dan kebutuhan energi hijau yang efisien.
Sebagai respons, Kementerian Perindustrian tengah memfinalisasi regulasi turunan dari Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2024 tentang Perwilayahan Industri, termasuk penyusunan standar kawasan industri dan sistem akreditasi nasional.
Sementara itu, Ketua Umum HKI terpilih, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyatakan komitmennya membawa organisasi ini lebih progresif. “HKI harus menjadi jembatan strategis antara pemerintah dan pelaku industri. Kami akan lebih agresif menjalin kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan kementerian, lembaga, dan investor global,” ungkapnya.
Munas IX HKI yang berlangsung selama dua hari menghadirkan sejumlah diskusi komprehensif melalui sidang komisi dan forum dialog nasional. Tema-tema strategis yang dibahas antara lain kesiapan kawasan industri dalam menghadapi era industri hijau, daya saing investasi manufaktur, ketersediaan energi domestik, serta sinergi tata ruang dan pertanahan.
Munas ini juga dihadiri oleh perwakilan investor dan pemangku kepentingan dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Tiongkok, menandakan besarnya perhatian internasional terhadap masa depan kawasan industri Indonesia.
Dalam sambutannya, Sanny Iskandar yang mengakhiri masa jabatannya menyampaikan harapan agar HKI terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam menjawab tantangan industrialisasi ke depan.
“Kawasan industri adalah perpanjangan tangan negara dalam mempercepat pembangunan nasional,” ujarnya.
Menutup pidatonya, Menperin Agus menegaskan pentingnya menyelaraskan visi kawasan industri dengan agenda strategis nasional menuju Indonesia Emas 2045. “Ketahanan industri nasional membutuhkan fondasi kawasan industri yang modern, efisien, dan berkelanjutan. HKI punya peran sentral dalam mewujudkan itu.”
Dengan arah baru kepemimpinan, HKI diharapkan mampu mengakselerasi transformasi kawasan industri sebagai tulang punggung perekonomian, sekaligus menjawab tantangan global melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif lintas sektor.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage