Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, MUI: Waspadai Aspek Halal dan Kebersihan

KLIKWARTAKU – Kasus keracunan yang menimpa anak-anak penerima Program Makan Gizi Gratis (MBG) kembali terjadi dan sudah tersebar di sejumlah daerah seperti Garut (Jawa Barat), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah), Mamuju (Sulawesi Barat), dan Ketapang (Kalimantan Barat). Bahkan, beberapa wilayah sudah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Auditor Halal Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM MUI, Djusmaidar Suhaimi, menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama kasus ini adalah kurangnya perhatian pada aspek kepastian halal dan kebersihan dalam pelaksanaan MBG.

Menurutnya, fokus program saat ini lebih banyak pada pemenuhan gizi tanpa memastikan proses produksi berjalan sesuai standar halal dan higienis.

Baca Juga:

Komisi XIII DPR RI Desak Bentuk TGPF untuk Usut Kekerasan di Konsesi PT TPL

“Fasilitas seperti food tray yang digunakan bahkan ditemukan mengandung lemak babi, yang jelas tidak sesuai standar halal,” ujar Djusmaidar.

Ia menegaskan, proses pemasakan adalah tahap yang paling rentan terhadap kontaminasi jika pengawasan tidak ketat.

Djusmaidar menekankan pentingnya penerapan konsep halalan thayyiban makanan yang tidak hanya halal tetapi juga baik, bersih, dan aman. Sertifikasi halal, menurutnya, merupakan jaminan bahwa dapur dan sarana produksi makanan telah memenuhi standar kebersihan, keamanan, dan kualitas yang tinggi.

Baca Juga:

Pemblokiran IMEI Bersifat Sukarela, Bukan Aturan Balik Nama Ponsel

Ia juga mendorong perusahaan penyelenggara MBG untuk menerapkan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) serta standar keamanan pangan seperti Good Manufacturing Practice (GMP) dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

Selain itu, pelatihan personel dapur, pengawasan bahan baku, sanitasi peralatan, dan dokumentasi lengkap sangat diperlukan untuk memastikan keamanan dan traceability makanan.

“Dengan pengelolaan yang baik, risiko keracunan dan kontaminasi bahan haram bisa dicegah,” tambah Djusmaidar.

Baca Juga:

Komisi XIII Soroti Isu HAM di Maluku, Tekankan Pentingnya Kanwil dan Peran LPSK

Kasus ini menjadi peringatan agar program MBG tidak hanya memperhatikan gizi, tetapi juga aspek halal dan keamanan pangan secara menyeluruh demi melindungi kesehatan anak-anak penerima manfaat.