Kantor Partai Berkuasa Serbia Dibakar dalam Gelombang Protes Anti-Pemerintah
KLIKWARTAKU — Gelombang protes anti-pemerintah di Serbia kian memanas setelah kantor Partai Progresif Serbia (SNS) dibakar massa pada Sabtu 16 Agustus 2025 malam. Insiden ini terjadi di kota Valjevo saat demonstrasi memasuki malam kelima berturut-turut, yang diwarnai bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi antihuru-hara.
Menurut laporan media lokal, sekelompok orang bertopeng menyerang fasilitas kosong milik SNS sebelum polisi melepaskan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan massa. Di ibu kota Beograd dan kota Novi Sad, aksi juga berlangsung ricuh dengan tuduhan meluas terkait kekerasan aparat. Namun, Kementerian Dalam Negeri Serbia membantah tudingan tersebut.
Protes awalnya dipicu oleh runtuhnya stasiun kereta di Novi Sad pada November tahun lalu yang menewaskan 16 orang. Tragedi itu dianggap sebagai simbol korupsi dan praktik potong anggaran di bawah pemerintahan Presiden Aleksandar Vučić. Sejak saat itu, tuntutan publik berkembang menjadi desakan pemilu dini serta mengakhiri 12 tahun kekuasaan Vučić.
Kemarahan demonstran kerap diluapkan dengan menyerang simbol-simbol politik pro-pemerintah. Selain kantor SNS, jendela markas Partai Radikal Serbia—mitra koalisi Vučić—juga dirusak massa.
Dalam sepekan terakhir, sejumlah orang dilaporkan terluka. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan dugaan pemukulan terhadap seorang warga oleh polisi di Valjevo.
Komisioner HAM Dewan Eropa, Michael O’Flaherty, bahkan menyuarakan keprihatinan atas “penggunaan kekuatan berlebihan” dan meminta otoritas Serbia menghentikan penangkapan sewenang-wenang serta menurunkan eskalasi.
Menanggapi situasi ini, Vučić menegaskan melalui akun Instagram bahwa “kekerasan adalah bentuk kelemahan total” dan berjanji menghukum para pelaku. Ia juga menolak tuntutan pemilu dini dan menyebut unjuk rasa sebagai bagian dari campur tangan asing untuk menggulingkannya.
Sementara itu, Rusia secara terbuka menyatakan dukungan terhadap Vučić. Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan tidak akan tinggal diam terhadap perkembangan di “Serbia yang bersaudara”, serta membela langkah kepolisian Serbia yang disebut bertujuan menjaga ketertiban umum, keamanan, dan nyawa warga.
Hampir setiap hari sejak tragedi Novi Sad, puluhan ribu hingga ratusan ribu orang turun ke jalan. Protes yang awalnya menuntut penyelidikan transparan kini berubah menjadi gerakan besar menantang rezim Vučić yang semakin terdesak tekanan rakyat.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage