klikwartaku.com
Beranda Internasional Kamboja Desak Gencatan Senjata Segera dengan Thailand di Tengah Bentrok Mematikan di Perbatasan

Kamboja Desak Gencatan Senjata Segera dengan Thailand di Tengah Bentrok Mematikan di Perbatasan

Kamboja menyerukan gencatan senjata segera tanpa syarat kepada Thailand setelah lebih dari 30 orang tewas dan hampir 200.000 warga mengungsi akibat bentrokan perbatasan yang terus memanas. Foto: Tangkapan layer YouTube Oneindia News

KLIKWARTAKU — Ketegangan antara Thailand dan Kamboja semakin memburuk setelah Kamboja secara resmi menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat kepada Thailand menyusul bentrokan perbatasan yang telah menewaskan lebih dari 30 orang dan memaksa hampir 200.000 warga sipil mengungsi.

Duta Besar Kamboja untuk PBB, Chhea Keo, menyampaikan bahwa negaranya menginginkan solusi damai atas sengketa yang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir. “Kami menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat,” tegasnya.

Namun, respons dari pihak Thailand lebih hati-hati. Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa, menyatakan bahwa pihak Kamboja perlu menunjukkan ketulusan sejati dalam mengakhiri konflik agar pembicaraan damai bisa berlangsung.

Bentrokan yang berlangsung sejak Kamis 24 Juli telah menewaskan setidaknya 32 orang (terdiri dari warga sipil dan tentara) dan memaksa lebih dari 175.000 warga dari kedua negara mengungsi. Thailand mencatat 19 korban tewas (13 warga sipil dan 6 tentara), sementara Kamboja melaporkan 13 korban tewas (8 warga sipil dan 5 tentara).

Konflik yang telah memasuki hari ketiga pada Sabtu ini menyebar ke berbagai titik di perbatasan, termasuk Provinsi Surin, Ubon Ratchathani, dan Srisaket di Thailand. Pemerintah Thailand bahkan telah menetapkan darurat militer di delapan distrik perbatasan.

Perang Kata dan Tuduhan Senjata Terlarang

Thailand menuduh militer Kamboja menyerang daerah pesisir selatan dan menembakkan roket ke wilayah sipil. Seluruh desa dalam radius serangan dinyatakan harus dievakuasi.

Sementara itu, Kamboja menuduh Thailand menggunakan cluster munitions, senjata yang telah dilarang secara internasional karena dampaknya terhadap warga sipil—meski Thailand belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan ini.

Perdana Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, mengingatkan bahwa konflik ini berisiko berkembang menjadi perang terbuka. Ia menyebut bahwa senjata berat telah digunakan dan bentrokan telah meluas ke 12 lokasi sepanjang perbatasan.

ASEAN dan Dunia Internasional Serukan Damai

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, selaku Ketua ASEAN, telah menawarkan diri sebagai fasilitator dialog damai antara kedua negara. Amerika Serikat juga mendesak penghentian permusuhan dan perlindungan terhadap warga sipil.

Namun, Menteri Luar Negeri Thailand menyatakan kepada Reuters bahwa mediasi pihak ketiga “belum diperlukan” saat ini.

Akar Konflik: Sengketa Perbatasan Lama

Konflik antara Thailand dan Kamboja berakar dari sengketa perbatasan sejak lebih dari seabad lalu, terutama pasca-pendudukan Prancis di Kamboja. Titik panas utama adalah wilayah sekitar kompleks candi Khmer-Hindu yang menjadi simbol nasional dan sengketa sejarah kedua negara.

Ketegangan kembali meningkat sejak Mei lalu, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan kecil, memperburuk hubungan bilateral ke titik terendah dalam lebih dari 10 tahun.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan