Kalimantan Barat Dorong Hilirisasi Bauksit, Smelter Pulau Penebang Jadi yang Terbesar di Indonesia

KLIK WARTAKU – Kalimantan Barat (Kalbar) terus memperkuat posisinya sebagai pusat industri bauksit nasional. Dengan cadangan mencapai 0,84 miliar ton atau sekitar 66,77% dari total nasional, provinsi ini menjadi kunci dalam strategi hilirisasi bauksit Indonesia.

Investasi di sektor bauksit meningkat signifikan pada kuartal I 2025, mencapai Rp12,84 triliun, naik dari Rp1,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya . Salah satu proyek strategis adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, yang mulai beroperasi penuh pada awal 2025 dengan kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun.

Namun, tidak semua proyek berjalan lancar. Kementerian ESDM mencatat tujuh proyek smelter bauksit mengalami stagnasi, sebagian besar di Kalbar, akibat minimnya pendanaan dan investor . Hal ini menghambat upaya hilirisasi yang ditargetkan pemerintah.

Baca Juga:

15 Mobil Bensin Paling Irit BBM di Indonesia: Pilihan Terbaik untuk Hemat Pengeluaran Keluarga

Di sisi lain, Pulau Penebang, Kayong Utara, direncanakan menjadi lokasi smelter bauksit terbesar di Indonesia, dengan investasi mencapai Rp50–59 triliun dan kebutuhan tenaga kerja sekitar 5.300 orang . Namun, proyek ini menghadapi pro dan kontra, terutama terkait dampak lingkungan.