Kalbar Miliki Potensi Silika Besar, Pertamisi Dorong Hilirisasi dan Diversifikasi Produk
KLIK WARTAKU – Kalimantan Barat didorong menjadi pemain utama dalam industri silika nasional, dengan cadangan pasir kuarsa yang besar dan kualitas tinggi. Namun, harga yang tidak seragam, minimnya hilirisasi, serta dominasi pasar ekspor oleh China membuat Kalbar terjebak sebagai penyedia bahan mentah murah.
Pernyataan ini mengemuka dalam acara pengukuhan Pengurus Wilayah Perkumpulan Tambang dan Silika (Pertamisi) Kalbar 2025–2030, yang dipimpin oleh Rolando Sibarani.
“Kalbar punya potensi luar biasa: Sambas, Ketapang, Sanggau, Bengkayang semua kaya silika. Tapi tanpa sinergi dan tata kelola yang kuat, kita hanya jadi penonton,” tegas Rolando.
Mineral Strategis, Masa Depan Digital
Silika adalah satu dari 22 mineral strategis nasional. Ia menjadi bahan utama dalam berbagai sektor: panel surya, semikonduktor, kaca, keramik, hingga chip digital. Sebagai penyusun utama pasir kuarsa, potensi Kalbar dinilai sangat besar.
“Silika kita memiliki kandungan zirkon tinggi. Tapi saat ini, hanya dijual mentah. Kita perlu lompatan ke pengolahan: mulai dari water silicon hingga bahan baku industri semikonduktor,” jelas Rolando.
Gubernur Diminta Turun Tangan: Spesifikasi dan Harga Harus Adil
Ketua Umum Pertamisi Pusat, Raden Suhyar, menyatakan tantangan besar sektor ini ada pada harga yang tidak seragam, serta standar spesifikasi ekspor yang tidak sesuai kebutuhan industri nasional.
“Kita jadi mainan harga China. Demand mereka besar, mereka atur pasar. Kita butuh kebijakan Gubernur Kalbar untuk bantu turunkan spesifikasi ekspor dan tentukan basis harga,” ujarnya.
Suhyar juga menekankan pentingnya diversifikasi produk. Permintaan dalam negeri hanya 4,5 juta ton per tahun, dan pasar domestik tidak tumbuh signifikan. Artinya, ekspor harus diarahkan dengan strategi yang menguntungkan daerah.
Potensi Kalbar 2 Miliar Ton, Tapi Baru 18 Perusahaan Produksi
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Kalbar, Ignasius IK, mewakili Gubernur Kalbar, menyambut baik pembentukan Pertamisi Kalbar. Ia menyampaikan bahwa Kalbar memiliki cadangan pasir kuarsa sebesar 2.063 juta ton berdasarkan data Badan Geologi ESDM.
Dari 149 izin usaha, hanya 18 yang sudah tahap produksi. Artinya, potensi besar masih menunggu realisasi yang serius.
“Kami harap, tambang silika bisa membawa nilai tambah nyata bagi masyarakat Kalbar. Jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton,” katanya.
Pertamisi Dorong Reformasi Industri Silika
Pembentukan Pertamisi Kalbar bukan sekadar asosiasi formalitas. Menurut Rolando, organisasi ini mendorong:
-
Standarisasi harga dan spesifikasi
-
Tata kelola profesional
-
Pengembangan SDM tambang
-
Dorongan hilirisasi industri
-
Mitra pemerintah dalam kebijakan perizinan dan ekspor
“Kita ingin industri ini kompetitif, profesional, dan berkontribusi langsung ke Pendapatan Asli Daerah,” tutup Rolando.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage