Judi Online dan Pinjol Ilegal Ancam Generasi Muda

KLIKWARTAKU – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, Indonesia dihadapkan pada dua ancaman besar: judi online (judol) dan pinjaman online ilegal (pinjol ilegal). Kedua praktik ilegal ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menghancurkan kehidupan pribadi, rumah tangga, dan masa depan generasi muda Indonesia.
Judi online menjebak masyarakat dengan iming-iming kemenangan cepat melalui situs dan aplikasi yang mudah diakses. Namun di balik itu, sistemnya dirancang agar pemain mengalami kekalahan berulang hingga kecanduan. Tak sedikit korban yang berakhir dalam stres, depresi, bahkan tindakan kriminal atau bunuh diri.
Situasi makin memburuk ketika para pemain yang kehabisan dana beralih ke pinjol ilegal demi “modal bermain”. Pinjol ilegal menawarkan pinjaman cepat tanpa syarat, tapi memberlakukan bunga tinggi dan intimidasi. Banyak peminjam awalnya hanya butuh dana ratusan ribu rupiah, namun dalam hitungan minggu harus mengembalikan hingga belasan juta rupiah. Kombinasi judol dan pinjol ilegal membentuk siklus utang dan tekanan mental yang mematikan.
Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan tren yang sangat mengkhawatirkan, anak usia 10–16 tahun menyetor lebih dari Rp2,2 miliar untuk judi online pada kuartal I-2025, usia 17–19 tahun menyetor Rp47,9 miliar, sementara kelompok 31–40 tahun menyumbang tertinggi dengan Rp2,5 triliun, 71,6 persen pemain judol berpenghasilan di bawah Rp5 juta dan memiliki pinjaman non-perbankan.
Dari total 3,7 juta pemain pada 2023, sebanyak 2,4 juta memiliki pinjaman ilegal. Angka itu melonjak menjadi 8,8 juta pemain di 2024, dengan 3,8 juta di antaranya memiliki pinjaman.
Tak kalah mengejutkan, data demografi pada Juli 2024 tercatat 2 persen pemain adalah anak usia di bawah 10 tahun (±80.000 orang), 11persen pemain berusia 10–20 tahun (±440.000 orang).
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menegaskan bahwa data ini menunjukkan lebih dari sekadar angka. “Dampak sosialnya besar—dari konflik rumah tangga, prostitusi, hingga pinjol ilegal,” ujar Ivan.
Upaya penindakan pun terus digencarkan. Hingga Mei 2025, PPATK membekukan lebih dari 5.000 rekening terkait judi online dengan nilai transaksi mencapai Rp600 miliar.
Sementara itu, Satgas PASTI yang diketuai oleh OJK telah menghentikan 1.123 entitas pinjol ilegal, dan 209 penawaran investasi ilegal, selain mengajukan pemblokiran terhadap 2.422 nomor penagih (debt collector) ilegal kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Meski transaksi judi online menurun hingga 80 persen pada kuartal I-2025, PPATK memperkirakan bahwa tanpa intervensi tambahan, perputaran dana judol bisa mencapai Rp1.200 triliun hingga akhir 2025.
Menghadapi situasi ini, pemerintah tak hanya menindak, tapi juga memperkuat edukasi masyarakat. OJK telah menggelar lebih dari 2.366 kegiatan edukasi keuangan sejak Januari–Mei 2025, menjangkau lebih dari 5,6 juta peserta. Kampanye GENCARKAN (Generasi Muda Cerdas Keuangan) menjangkau 81 juta orang melalui lebih dari 17.000 program secara langsung dan digital.
Platform edukasi seperti Sikapiuangmu, LMSKU, dan kegiatan Hari Pendidikan Nasional turut mendorong generasi muda agar lebih bijak dalam mengelola uang.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan pentingnya literasi digital sebagai tameng melawan konten negatif.
“Pemblokiran situs tidak cukup. Kita harus mendidik anak-anak sejak dini agar bijak dalam menggunakan teknologi dan memahami bahaya judol serta pinjol ilegal,” tegas Meutya.
Pemerintah juga menyediakan saluran pelaporan seperti Aduankonten.id. WhatsApp Stop Judi Online: 0811-1001-5080. Cekrekening.id dan Aduannomor.id.
Ketua LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menilai generasi muda Indonesia memiliki potensi besar jika dibekali sejak dini.
“Mereka cepat belajar dan adaptif. Dengan literasi keuangan yang baik, mereka bisa menjadi motor ekonomi bangsa.”
Meutya Hafid menambahkan bahwa infrastruktur digital dibangun bukan untuk memperluas konten negatif, melainkan untuk menciptakan ekosistem internet yang sehat dan produktif.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage