Jejak Bola Buatan Majalengka di Piala Dunia
KLIK WARTAKU – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa industri alat olahraga dalam negeri tidak hanya berperan sebagai penopang ekonomi nasional, tetapi juga telah menunjukkan kapasitas inovasi dan branding di level internasional.
Salah satu contoh konkret datang dari PT Sinjaraga Santika Sport, produsen bola asal Majalengka, Jawa Barat, yang produknya bersertifikat FIFA dan pernah dipakai pada ajang Piala Dunia 1998 di Prancis.
“Ini bukti bahwa industri olahraga Indonesia mampu menembus standar internasional. Produk lokal tidak kalah bersaing dengan merek global,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, di Jakarta, Sabtu (20/9).
Dalam lima tahun terakhir, Indonesia mencatat surplus perdagangan sektor alat olahraga. Data Trademap.org menunjukkan ekspor utama berupa sarung tangan olahraga, bola golf, joran pancing, bola tiup, serta peralatan senam dan atletik.
Pada 2024, nilai ekspor alat olahraga Indonesia meningkat 4,6% dibandingkan 2023, dengan Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Belanda sebagai pasar utama.
Selain pasar ekspor, potensi domestik juga besar. Menurut Euromonitor dan Ken Research, nilai pasar produk alat olahraga buatan lokal diperkirakan mencapai Rp2,3 triliun, dengan penjualan tertinggi pada perlengkapan sepak bola.
“Kalau mampu memperkuat branding, produk lokal bisa merebut ceruk pasar yang selama ini dikuasai merek asing,” ujar Reni.
Kemenperin mendorong penguatan branding industri olahraga lokal melalui sertifikasi standar internasional, promosi, serta kemitraan dengan asosiasi olahraga. Hingga kini tercatat 37 standar nasional Indonesia (SNI) untuk alat olahraga, sementara 36 produsen telah mengantongi sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Namun, tantangan masih besar. Persepsi kualitas yang identik dengan merek internasional, minimnya promosi, dan belum adanya pameran olahraga reguler berskala besar menjadi kendala serius.
Untuk itu, Kemenperin bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menandatangani Nota Kesepahaman pengembangan industri olahraga. Salah satunya berisi dorongan penggunaan produk lokal dalam event olahraga nasional.
“Branding adalah kunci. Jika produk kita sudah diakui dunia, maka tugas berikutnya adalah menguatkan ekosistem di dalam negeri. Kita ingin produk Indonesia bukan hanya jadi pilihan kedua, tetapi justru jadi kebanggaan,” tegas Reni. **
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini