Jay Slater Tewas Akibat Kecelakaan Saat Tersesat di Pegunungan Tenerife
KLIKWARTAKU — Jay Slater (19), seorang wisatawan asal Oswaldtwistle, Lancashire, Inggris, yang dilaporkan hilang pada 17 Juni 2024 di Pulau Tenerife, Spanyol, dipastikan meninggal dunia akibat kecelakaan tragis. Hasil investigasi koroner pada Kamis 24 Juli menyebutkan bahwa Slater meninggal secara tidak sengaja setelah terjatuh dari jurang curam di kawasan Taman Nasional Rural de Teno.
Koroner Dr James Adeley dari Pengadilan Koroner Preston menyatakan bahwa tidak ada indikasi keterlibatan pihak ketiga dalam insiden tersebut. “Jay Dean Slater meninggal karena kecelakaan. Ia jatuh di daerah yang sangat berbahaya dan meninggal seketika akibat cedera otak traumatis dan patah tulang tengkorak,” jelasnya.
Slater diketahui sedang dalam perjalanan pulang sendirian dari sebuah Airbnb di desa terpencil Masca, setelah malam sebelumnya mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang. Menurut kesaksian teman-temannya di pengadilan, ia menolak menggunakan taksi dan malah mencoba berjalan kaki pulang sejauh 14 jam ke Los Cristianos.
Rekannya, Lucy Law, yang melakukan perjalanan ke Tenerife bersamanya, mengungkapkan panggilan telepon terakhir Slater pada pagi hari saat ia mengatakan sedang “di tengah-tengah pegunungan” dan kehabisan baterai ponsel. Law menyebut lokasi tersebut benar-benar terpencil dan jauh dari peradaban.
Bradley Geoghegan, teman lainnya, menyebutkan bahwa malam sebelum kejadian Slater sempat mengonsumsi ekstasi, kemungkinan ketamin, kokain, dan alkohol. Pagi harinya, Geoghegan menerima panggilan video dari Slater yang masih terlihat di bawah pengaruh zat-zat tersebut.
Dr Adeley menambahkan bahwa faktor-faktor seperti kurang tidur, pakaian yang tidak sesuai untuk medan gunung, minimnya pengalaman mendaki, serta efek sisa dari konsumsi narkoba, kemungkinan turut memengaruhi kecelakaan tersebut.
Tubuh Slater ditemukan pada 15 Juli 2024 setelah pencarian besar-besaran yang melibatkan pihak berwenang Spanyol dan Inggris. Ia ditemukan di dasar jurang sedalam hampir 25 meter, dengan luka parah di bagian kepala dan panggul.
Ibunya, Debbie Duncan, yang hadir di sidang pengadilan, menyampaikan kesedihan mendalam atas kehilangan anak yang ia sebut sebagai pribadi penuh kasih dan ceria. “Jay sangat dicintai. Kami semua hancur hati,” ucapnya penuh haru.
Meskipun kasus ini telah ditutup sebagai kematian akibat kecelakaan, kisah Jay Slater menjadi pengingat akan bahaya perjalanan yang tidak direncanakan dengan baik, terutama di medan ekstrem seperti pegunungan.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage