Jangan Anggap Remeh, Saat Tekanan Darah Melonjak
KLIKWARTAKU – Bayangkan sedang santai di rumah, lalu tiba-tiba pusing hebat, penglihatan buram, atau bahkan sulit bicara. Ternyata, tekanan darah sedang melonjak tinggi sampai angka 180/120 mmHg. Nah, kondisi ini bukan sekadar “darah tinggi biasa” inilah yang disebut krisis hipertensi, situasi darurat medis yang bisa membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani.
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, menjelaskan bahwa krisis hipertensi adalah lonjakan tekanan darah yang mendadak dan ekstrem.
“Jika tidak segera ditangani dengan tepat, maka dapat berakibat fatal dengan berbagai risiko komplikasi yang mengancam jiwa,” ujarnya dikutip dari kompas.com Minggu, 10 Agustus 2025
Kenapa Krisis Hipertensi Bisa Picu Stroke?
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat merusak bahkan memecahkan pembuluh darah di otak. Saat itu terjadi, aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak akan terhenti. Akibatnya, jaringan otak mulai rusak. Parahnya lagi, darah yang bocor dapat menekan jaringan otak, meningkatkan tekanan di dalam kepala, dan memperburuk kerusakan.
“Krisis hipertensi dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan,” tegas dr. Santi.
Tanda-Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai
Menurut dr. Santi, jika lonjakan tekanan darah ini sudah memengaruhi organ vital seperti otak, kondisinya disebut hipertensi emergensi. Gejalanya bisa berbeda, tergantung pembuluh darah mana yang bermasalah. Namun secara umum, waspadai tanda-tanda ini:
- Sakit kepala yang luar biasa hebat
- Gangguan penglihatan
- Nyeri dada
- Kejang
- Mual dan muntah
- Sulit bernapas
- Penurunan kesadaran, pingsan, atau kebingungan mendadak
Mengutip Mayo Clinic, bila tekanan darah mencapai 180/120 mmHg atau lebih dan muncul gejala seperti nyeri dada, sesak napas, mati rasa di wajah atau anggota tubuh, sulit bicara, atau kehilangan keseimbangan jangan tunda, langsung cari pertolongan medis darurat.
Kenali Gejala Stroke Sejak Dini
Beberapa tanda stroke yang penting diingat antara lain:
- Mati rasa atau kesemutan di wajah, lengan, atau tungkai, biasanya di satu sisi tubuh
- Kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan
- Gangguan bicara
- Penglihatan kabur atau terganggu
“Hipertensi emergensi membutuhkan penanganan agresif di rumah sakit secepatnya,” tegas dr. Santi.
Jadi, meski gaya hidup sibuk sering membuat kita mengabaikan sinyal tubuh, krisis hipertensi bukanlah hal yang bisa ditunda. Kenali gejalanya, cek tekanan darah secara rutin, dan segera ambil tindakan sebelum terlambat.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage