Iran Hujani Rudal, Israel Bom Jantung Kota Teheran
KLIKWARTAKU – Perang bayangan kini menjadi nyata. Iran dan Israel terus bertukar hantaman rudal dan serangan pesawat nirawak dalam eskalasi militer terbesar dalam sejarah hubungan kedua negara. Dalam tiga hari terakhir, ledakan mengguncang kota-kota besar, fasilitas vital dibakar, dan jumlah korban sipil terus bertambah menandai babak baru yang lebih gelap di Timur Tengah.
Pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari, rudal Iran menghantam wilayah utara Israel, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 13 lainnya. Di saat yang nyaris bersamaan, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke jantung Teheran. Termasuk menghantam markas besar Kementerian Pertahanan Iran dan depot minyak Shahran di barat laut ibu kota.
Api menjulang tinggi. Asap membubung ke langit. Media local Iran, melaporkan bahwa tim penyelamat masih berjuang memadamkan kobaran api besar di depot minyak tersebut hingga Minggu pagi.
Salah satu serangan paling signifikan menghantam kota Haifa, pusat infrastruktur gas strategis Israel. Analis menilai hal ini sebagai balasan langsung Iran atas pemboman Israel terhadap fasilitas energi utama Iran di Bushehr dan Abadan.
Meski publik Israel terlihat mendukung tindakan keras terhadap Iran, namun suasana hati Masyarakat mereka tampak mulai goyah. “Orang-orang mulai ragu apakah ini benar-benar demi keamanan nasional, atau hanya permainan politik,” ujar analis Israel, Ori Goldberg, seraya menambahkan bahwa sebagian masyarakat mulai merasa ditinggalkan oleh pemerintah.
Sementara laporan dari Teheran, menyampaikan bahwa pertahanan udara Iran aktif sepenuhnya saat serangan berlangsung. “Ledakan terjadi berturut-turut, saya melihat rudal dicegat di udara,” katanya.
Namun serangan ini membawa dampak lebih luas. Iran mengonfirmasi bahwa kebakaran besar terjadi di ladang gas South Pars, sumber energi vital bagi negara itu. Meski api berhasil dikendalikan, kerusakan infrastrukturnya belum diketahui secara pasti. “Israel kini menyasar jantung ekonomi Iran,” kata pakar energi Manouchehr Takin. “Mereka ingin mematikan mesin ekonomi negara ini.”
Teheran mengumumkan bahwa 80 warga tewas, lebih dari 320 terluka termasuk wanita dan anak-anak akibat rentetan serangan Israel terhadap area sipil dan militer. Di antara korban, dilaporkan sembilan orang merupakan ilmuwan nuklir.
Iran membalas dengan rentetan rudal yang berhasil menembus sistem pertahanan canggih Israel, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari 200 lainnya sejak Jumat. Media pemerintah Iran bahkan mengklaim telah menembak jatuh jet tempur siluman F-35 milik Israel.
Perundingan nuklir yang dijadwalkan antara Iran dan AS di Oman dibatalkan secara mendadak. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut tidak ada ruang untuk diplomasi selama Israel melanjutkan serangan brutalnya.
Sementara itu, militer Israel mengklaim telah menghantam lebih dari 150 target Iran dan memperingatkan bahwa operasi ini belum akan selesai dalam waktu dekat. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan ancaman tegas: “Jika Khamenei terus menembakkan rudal ke tanah Israel, maka Teheran akan kami jadikan lautan api.”
Krisis ini bukan lagi konflik terbatas. Ini adalah peperangan terbuka dengan risiko regional yang luas. Ketika dua kekuatan regional utama saling menyerang jantung masing-masing, dunia bertanya-tanya: seberapa jauh keduanya bersedia melangkah? Dan siapa yang akan menghentikan kobaran perang yang kini sudah membakar sejumlah kawasan di kedua negara?***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage