Investor Raksasa Brasil Sambangi Indonesia, Minat Gali Potensi Koperasi Desa Merah Putih

KLIK WARTAKU – Langkah besar dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM RI dalam mendorong transformasi koperasi nasional. Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menerima kunjungan resmi Joesley Batista, pengusaha papan atas asal Brasil yang dikenal sebagai pemilik utama J&F Investimentos, konglomerasi raksasa yang membawahi JBS S.A., salah satu produsen protein terbesar di dunia.

Pertemuan strategis ini merupakan mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto, sebagai bagian dari agenda memperkuat kemitraan global dalam sektor pangan, energi, dan teknologi keuangan—dengan koperasi sebagai poros utama pembangunan ekonomi kerakyatan Indonesia.

Baca Juga:

Kemenperin Dorong Produk Specialty Indonesia Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri dan Tembus Pasar Global

Joesley Batista bukan nama asing dalam dunia bisnis global. Di bawah kepemimpinannya, J&F tumbuh pesat lewat akuisisi brand besar seperti Swift, Pilgrim’s Pride, hingga Moy Park. Kini, portofolio J&F meluas ke sektor energi melalui Âmbar Energia, serta ekosistem keuangan digital dengan platform PicPay dan Banco Original yang telah menjangkau puluhan juta pengguna di Brasil.

“Pendekatan J&F mencerminkan model bisnis yang terintegrasi dan adaptif, sesuai dengan arah transformasi ekonomi Indonesia,” ujar Menkop Budi Arie.

Koperasi Desa Jadi Inspirasi Global

Tak hanya memuji visi Indonesia, Batista secara langsung menyatakan ketertarikan mendalam terhadap model Koperasi Desa Merah Putih, inisiatif strategis Presiden Prabowo yang sedang digulirkan secara masif di seluruh Indonesia. Ia bahkan berencana mengunjungi langsung koperasi desa untuk melihat praktik terbaiknya dan membawa inspirasi ini pulang ke Brasil.

Baca Juga:

OJK: Literasi Keuangan Syariah Melejit dari 9 ke 43 Persen

“Program Kopdes Merah Putih bukan hanya soal pemberdayaan masyarakat, tapi juga menggabungkan dampak sosial dan kelayakan komersial yang nyata,” tegas Menkop Budi Arie.

Pemerintah menyambut baik rencana kolaborasi ini, selama tetap dalam koridor keadilan, pemberdayaan, dan semangat gotong royong. Sinergi ini dinilai menjadi momentum penting untuk menyatukan kekuatan industri global dengan gerakan koperasi sebagai pilar ekonomi masa depan Indonesia.

Baca Juga:

Transaksi QRIS Tembus Rp579 Triliun: Indonesia Kebut Ekonomi Digital