klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Industri Halal Indonesia Tumbuh 14,7% di 2025

Industri Halal Indonesia Tumbuh 14,7% di 2025

Ilustrasi barista berhijab sedang membuat kopi.

KLIK WARTAKU – Industri halal Indonesia semakin berkembang pesat dan berpotensi menjadi pilar utama perekonomian nasional, seiring dengan meningkatnya permintaan produk halal baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam ekosistem ini, generasi muda memiliki peran penting sebagai motor penggerak inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan gaya hidup halal yang inklusif serta modern.

Sebanyak 53,8% penduduk Indonesia merupakan generasi milenial dan generasi Z, generasi dengan semangat inovasi yang besar. Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat potensial untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, termasuk di sektor industri halal.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam Inspiring Lecture pada acara Industrial Festival dan Halal Indo 2025 di Tangerang, Kamis (25/9), menegaskan bahwa generasi muda harus dapat memaksimalkan kontribusinya dalam mengembangkan industri halal di Indonesia.

“Kami berharap generasi muda lebih aktif dan peduli pada isu keberlanjutan serta lebih peduli dalam pemilihan produk berdasarkan nilai yang sesuai dengan prinsip halal,” kata Menperin.

Potensi pasar industri halal dunia semakin menjanjikan. Pada tahun 2023, konsumsi umat Muslim global dalam enam sektor ekonomi syariah mencapai USD 2,43 triliun dan diperkirakan akan meningkat menjadi USD 3,36 triliun pada 2028. Di Indonesia, pasar domestik juga sangat besar, didorong oleh 246 juta penduduk Muslim dengan konsumsi rumah tangga mencapai Rp 3.226,1 triliun pada Semester I 2025.

Berdasarkan State of The Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024/2025, Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam ekosistem industri halal dunia setelah Malaysia dan Arab Saudi, dengan kenaikan skor tertinggi sebesar 19,8 poin dibandingkan dengan 2022.

Kinerja industri halal Indonesia terus menunjukkan tren positif. Hingga Triwulan II 2025, Indonesia memiliki 140.944 perusahaan halal, dengan 130.111 perusahaan di sektor makanan. Jumlah produk tersertifikasi halal mencapai 584.552 produk, dengan 162.111 sertifikat halal. Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan nilai investasi terbesar pada sektor industri halal global, dengan capaian USD 1,6 miliar dari total USD 5,8 miliar pada 2023–2024.

Namun, Menperin menyoroti bahwa ekspor produk halal Indonesia baru mencapai USD 12,33 miliar pada 2023, sementara nilai impor dari negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) mencapai USD 29,64 miliar. “Kita tidak boleh hanya menjadi pasar, melainkan harus tampil sebagai pusat produksi dan inovasi halal global,” tegas Agus.

Generasi muda memiliki peran besar sebagai konsumen cerdas yang mendorong gaya hidup halal di sektor fesyen, kosmetik, makanan, dan minuman sehat. Selain itu, mereka dapat berperan sebagai inovator digital yang menciptakan konten edukasi atau aplikasi halal, serta berpotensi menjadi wirausahawan kreatif dan industriawan muda yang menghadirkan produk halal yang dapat bersaing di pasar global.

“Sebagai generasi digital, kalian harus menjadi trendsetter gaya hidup halal yang modern dan berkelanjutan,” kata Menperin.

Kementerian Perindustrian mendukung ekosistem halal melalui berbagai program, seperti penyusunan kebijakan teknis produk halal, pengembangan SDM industri halal, fasilitasi sertifikasi halal, dan promosi industri halal. Selain itu, Kemenperin juga menyelenggarakan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) dan Halal Indonesia International Industry Expo (Halal Indo) untuk meningkatkan halal awareness dan akses pasar produk halal.

Dengan strategi yang tepat dan partisipasi aktif generasi muda, Indonesia berpeluang besar menjadikan industri halal sebagai kekuatan ekonomi baru yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. **

Kunjungi Medsos Klikwartaku.com

Klik di sini
Bagikan:

Iklan