Industri Alat Olahraga Jadi Mesin Ekonomi Baru, Ekspor Tembus Rp2,3 Triliun
KLIK WARTAKU – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan industri alat olahraga dalam negeri yang dinilai mampu menjadi penopang baru perekonomian nasional.
Selain menyumbang surplus perdagangan dalam lima tahun terakhir, Indonesia kini menempati peringkat ke-24 dunia untuk ekspor alat olahraga.
“Pada 2024, ekspor alat olahraga meningkat 4,6 persen dibandingkan 2023. Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Belanda menjadi tujuan utama ekspor kita,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sabtu (20/9).
Produk utama ekspor meliputi sarung tangan olahraga, bola golf, joran pancing, bola tiup, hingga peralatan senam.
Sementara nilai pasar domestik produk alat olahraga buatan lokal ditaksir Rp2,3 triliun, dengan penjualan terbesar berasal dari perlengkapan sepak bola.
Dari sisi tenaga kerja, Data SIINas 2025 dan BPS 2024 mencatat ada 128 unit usaha industri alat olahraga yang menyerap 15.663 pekerja.
Delapan sentra IKM alat olahraga telah tumbuh di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta mulai merambah ke Sumatera Utara, Riau, dan Bali.
Kemenperin juga mendorong Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebagai strategi substitusi impor.
Hingga kini ada 36 pelaku industri dengan produk ber-TKDN, mulai dari bola futsal, bola sepak, raket, hingga panel panjat tebing. Kandungan lokal bahkan ada yang mencapai 66 persen.
“TKDN adalah modal utama untuk memastikan nilai tambah tetap di dalam negeri. Dengan begitu, industri olahraga bukan sekadar pasar, tapi produsen global yang kompetitif,” kata Dirjen IKMA Reni Yanita.
Meski potensinya besar, tantangan tetap ada: dominasi merek internasional, promosi produk lokal yang terbatas, dan absennya pameran industri olahraga berskala besar.
Untuk itu, Kemenperin menggandeng KONI dalam kerja sama strategis agar produk lokal digunakan pada berbagai event olahraga nasional.
Kebijakan penguatan industri alat olahraga juga diperkuat lewat fasilitasi sertifikasi SNI, bantuan mesin dan peralatan, serta pembinaan sentra IKM.
Salah satu contoh sukses adalah PT Sinjaraga Santika Sport (Majalengka) yang memproduksi bola futsal dan sepak bersertifikasi FIFA, bahkan pernah dipakai pada Piala Dunia 1998 di Prancis. *
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini