Indonesia Transfer Teknologi Metrologi ke Timor Leste
KLIK WARTAKU – Indonesia menegaskan komitmennya membangun sistem metrologi legal yang modern, transparan, dan akuntabel dengan berbagi pengalaman kepada Timor Leste.
Lewat program Magang SDM Metrologi Legal Timor Leste di Kupang, Nusa Tenggara Timur, 25 September–4 Oktober 2025, Indonesia membuka jalan transfer pengetahuan untuk memperkuat perlindungan konsumen dan iklim usaha kedua negara.
Indonesia Berbagi Praktik Terbaik
Direktur Metrologi Kementerian Perdagangan RI, Sri Astuti, mengatakan program ini menjadi wahana strategis berbagi praktik terbaik dalam pengelolaan standar satuan ukur, pengawasan alat ukur-takar-timbang, serta barang dalam keadaan terbungkus (BDKT).
“Metrologi legal berperan penting memastikan keadilan transaksi perdagangan, keakuratan pengukuran, dan perlindungan konsumen. Melalui program magang, peningkatan kapasitas SDM Timor Leste akan berdampak pada pembangunan ekonomi kedua negara,” ujarnya.
Kerja Sama Sejak 2017
Kolaborasi metrologi Indonesia–Timor Leste sudah terjalin sejak 2017 lewat pelatihan teknis, pendampingan, hingga penyusunan regulasi.
Kota Kupang dipilih sebagai lokasi magang karena kondisi wilayahnya mirip Timor Leste, sehingga peserta bisa langsung belajar menghadapi tantangan yang serupa.
Program ini diikuti 10 peserta, terdiri atas enam staf teknis dari Instituto Para A Qualidade De Timor Leste (IQTL) dan empat staf pengawas dari AIFAESA.
Topik pelatihan meliputi peneraan tangki dan pompa ukur BBM, timbangan non-otomatis (NAWI), hingga penyusunan SOP pelayanan metrologi legal.
Sinergi Pusat-Daerah dan Dukungan Internasional
Wali Kota Kupang Christian Widodo mendukung penuh program ini sebagai bentuk sinergi pusat-daerah sekaligus peluang membuka kerja sama ekonomi baru.
Program juga didanai Indonesian Aid (LDKPI) dan berkolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga Sales Retail NTT serta Terminal BBM Tenau, yang memperlihatkan langsung praktik peneraan BBM untuk menjamin akurasi distribusi energi.
Apresiasi dari Peserta
Kepala Seksi Massa dan Timbangan IQTL, Idalia Purificação de Jesus dos Santos, mengaku antusias.
“Dalam dua hari saja, saya sudah mendapatkan gambaran nyata bagaimana pelayanan metrologi legal dijalankan. Materinya jelas dan mudah dipahami, sangat bermanfaat untuk kami terapkan di Timor Leste,” katanya.
Sri Astuti menegaskan, program ini bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan pondasi kerja sama jangka panjang Indonesia–Timor Leste dalam perlindungan konsumen dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. **
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini