Indonesia Tekankan Fleksibilitas dan Kolaborasi Digital Antar-Negata ASEAN
KLIK WARTAKU – ASEAN menargetkan penyelesaian substantif ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) pada tahun ini sebagai fondasi integrasi ekonomi digital kawasan.
Agenda ini menjadi sorotan utama dalam Pertemuan High Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HLTF-EI) ke-48, yang berlangsung di Sultan Ahmad Shah International Convention Center, Pahang, 4–5 Agustus 2025.
Baca Juga:
Ketua Delegasi RI, Deputi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, menegaskan bahwa DEFA bukan sekadar dokumen, melainkan landasan masa depan ASEAN dalam menghadapi dinamika global, termasuk pesatnya perkembangan kecerdasan buatan, mobilitas data, hingga keamanan siber.
“ASEAN harus fleksibel dan punya semangat yang sama agar DEFA bisa tuntas tahun ini. Dunia sedang melihat ASEAN sebagai pemain penting ekonomi digital,” ujar Edi.
Hingga saat ini, negosiasi DEFA telah menyelesaikan 55% paragraf substantif.
Baca Juga:
Target berikutnya adalah mencapai minimal 70%, mencakup isu kunci seperti transaksi elektronik, artificial intelligence (AI), keamanan siber, serta pengembangan talenta digital.
Indonesia mendorong penyelesaian penuh dan penandatanganan DEFA dapat dilakukan tahun depan, bertepatan dengan Keketuaan ASEAN Filipina 2026.
Selain DEFA, HLTF-EI juga membahas berbagai tantangan global, mulai dari ketidakpastian ekonomi, kebijakan tarif AS, hambatan perdagangan-investasi, hingga strategi penyusunan ASEAN Economic Community (AEC) Strategic Plan 2026–2030.
Baca Juga:
Pertemuan ditutup dengan serah terima mandat keketuaan HLTF-EI dari Malaysia kepada Filipina, yang menetapkan fokus prioritas pada konektivitas perdagangan, pengembangan ekonomi digital, inovasi dan ekonomi kreatif, serta penguatan UMKM. *
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
HomepageArtikel Terkait
