klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Indonesia–ERIA Perkuat Aliansi Riset Strategis Hadapi Tarif Trump dan Guncangan Geopolitik

Indonesia–ERIA Perkuat Aliansi Riset Strategis Hadapi Tarif Trump dan Guncangan Geopolitik

Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti melakukan pertemuan dengan Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tetsuya Watanabe di Jakarta, Selasa (27 Mei). (Sumber: Kemendag.go.id)

KLIK WARTAKU — Indonesia memperdalam kerja sama strategis dengan lembaga riset regional utama, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), guna merespons dampak ekonomi dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan menavigasi iklim geopolitik yang kian kompleks.

Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri bertemu Presiden ERIA Tetsuya Watanabe di Jakarta, Selasa (27/5), untuk membahas langkah konkret dalam mendukung analisis kebijakan dan penguatan integrasi ekonomi ASEAN.

Pertemuan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia mendorong diplomasi ekonomi berbasis riset yang presisi dan kolaboratif.

“Indonesia melalui Kementerian Perdagangan terus memperkuat kolaborasi dengan ERIA. Salah satunya adalah usulan riset komprehensif terhadap dampak kebijakan tarif AS, yang akan sangat krusial bagi penyusunan kebijakan perdagangan Indonesia dan ASEAN,” ujar Roro dalam pernyataan resmi.

Kebijakan tarif balasan yang diberlakukan AS terhadap sejumlah negara ASEAN dinilai Roro sebagai alarm integrasi kawasan. Ia menilai, momentum ini harus dimanfaatkan untuk mempererat sinergi intra-ASEAN dan mengurangi kompetisi internal yang melemahkan posisi tawar kolektif.

Laporan ERIA bertanggal 16 Mei 2025 yang mengevaluasi dampak tarif Trump terhadap ekonomi ASEAN, disebut Roro sebagai dasar penting bagi strategi mitigasi jangka pendek maupun reformasi struktural regional. Laporan ini merupakan tindak lanjut dari usulan para Menteri Ekonomi ASEAN dalam forum AEM Retreat sebelumnya.

Dalam agenda yang sama, Roro menekankan pentingnya pemberdayaan UMKM berbasis digital. Ia mengusulkan pengembangan platform digital terintegrasi ASEAN untuk memfasilitasi perdagangan lintas negara bagi pelaku usaha kecil, dengan ERIA diminta menyusun kajian kelayakan dan tantangan regulasi seperti perbedaan ekspor-impor, SPS (sanitary and phytosanitary), serta kepabeanan antarnegara.

“Digitalisasi adalah kunci transformasi UMKM menuju pasar global. Indonesia ingin ASEAN memiliki ekosistem perdagangan digital yang efisien dan inklusif,” kata Roro.

Presiden ERIA Tetsuya Watanabe menyambut baik inisiatif Indonesia dan menegaskan komitmennya untuk memperkuat dukungan kebijakan berbasis bukti. Ia menilai kerja sama erat antara lembaga riset dan pembuat kebijakan semakin penting di tengah ketidakpastian global.

Sebagai bentuk penguatan kolaborasi, ERIA mengundang Wamendag Roro sebagai pembicara utama dalam forum ERIA SoG High-Level Executive Roundtable mendatang—sebuah platform strategis untuk bertukar pandangan mengenai arah baru perdagangan kawasan.

Roro juga memberikan apresiasi atas terpilihnya wakil Indonesia sebagai Trade Policy Fellow di ERIA, yang menurutnya mencerminkan langkah konkret dalam membangun kapasitas SDM kebijakan di lingkungan Kementerian Perdagangan.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan