klikwartaku.com
Beranda Internasional India Optimis Capai Kesepakatan Dagang dengan AS: “Progresnya Fantastis”

India Optimis Capai Kesepakatan Dagang dengan AS: “Progresnya Fantastis”

Ilustrasi Menteri Perdagangan India Piyush Goyal menyatakan progres negosiasi perjanjian dagang dengan AS berjalan sangat baik, meski tenggat waktu terus diundur. India optimis capai kesepakatan sebelum akhir 2025.

KLIKWARTAKU — Menteri Perdagangan India, Piyush Goyal, menyatakan bahwa negosiasi perjanjian dagang antara India dan Amerika Serikat menunjukkan “progres yang fantastis”. Hal itu disampaikannya usai penandatanganan perjanjian perdagangan bebas bersejarah antara India dan Inggris di London, Kamis 24 Juli 2025.

Pernyataan penuh optimisme ini datang di tengah kekhawatiran bahwa India dan AS telah beberapa kali melewatkan tenggat waktu untuk merampungkan kesepakatan, yang kini ditargetkan selesai sebelum akhir tahun 2025.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya menetapkan 1 Agustus sebagai tenggat akhir bagi sejumlah negara, termasuk India, untuk menandatangani kesepakatan dagang atau menghadapi lonjakan tarif.

Sebelumnya, pada April lalu, Trump mengumumkan rencana menerapkan tarif 26 persen atas barang-barang impor asal India sebagai bagian dari kebijakan perdagangannya. Tenggat itu sempat diperpanjang hingga Juli, dan kini kembali dimundurkan.

Dalam pernyataannya, Goyal mengungkapkan keyakinannya bahwa kedua negara berada di jalur yang tepat untuk mencapai kemitraan yang sangat penting. “Saya sangat berharap kita bisa menyelesaikan sebuah kemitraan yang penuh makna,” ujarnya.

Terkait isu sensitif dalam negosiasi, seperti permintaan AS untuk akses lebih besar ke sektor pertanian dan produk susu India, Goyal menegaskan bahwa pembahasan detail tetap berlangsung tertutup.

“Negosiasi ya tetap di ruang negosiasi,” katanya, seraya menyebut bahwa India juga membuka kemungkinan untuk perjanjian sektor-sektor tertentu sebagai jalan menuju kesepakatan komprehensif.

Meski demikian, sejumlah tantangan masih membayangi. AS telah lama menekan India untuk membuka lebih lebar akses ke sektor pertaniannya yang dinilai sangat potensial. Namun India menolak keras, dengan alasan keamanan pangan dan perlindungan terhadap jutaan petani kecil.

Hingga saat ini, India telah melonggarkan tarif terhadap sejumlah produk asal AS, seperti Bourbon whiskey dan sepeda motor besar, namun AS masih mencatat defisit perdagangan sebesar US$45 miliar terhadap India.

Sebagai catatan, Amerika Serikat sempat menjadi mitra dagang terbesar India, dengan total perdagangan bilateral mencapai US$190 miliar. Presiden Trump dan Perdana Menteri Narendra Modi pun telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan nilai perdagangan menjadi lebih dari US$500 miliar dalam beberapa tahun mendatang.

Meski rintangan belum sepenuhnya teratasi, kedua belah pihak tampak ingin menjaga momentum positif ini demi mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan