klikwartaku.com
Beranda Metropolitan Krimhum Imigrasi dan Polri Berhasil Gagalkan Perdagangan Orang Berkedok PMI

Imigrasi dan Polri Berhasil Gagalkan Perdagangan Orang Berkedok PMI

FOTO; Petugas mengamankan seorang calon korban perdagangan orang.

KLIKWARTAKU — Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA dan PPO) Bareskrim Polri berhasil menggagalkan keberangkatan 98 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga akan menjadi korban perdagangan orang dengan modus pengiriman sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural.

Upaya pencegahan itu merupakan hasil sinergi antara Subdit III Dittipid PPA dan PPO Bareskrim Polri bersama Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta serta Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten. Kegiatan dilakukan sepanjang periode 1 hingga 25 Juni 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Kasubdit III Dittipid PPA dan PPO Bareskrim Polri, Kombes Pol Amingga Primastito, mengatakan pencegahan itu merupakan langkah preventif memberantas jaringan TPPO yang menargetkan WNI untuk dikirim ke wilayah rawan konflik dan eksploitasi di luar negeri.

“Upaya pencegahan ini dilakukan agar para WNI tidak menjadi korban konflik seperti di Timur Tengah yang saat ini sedang terjadi peperangan,” kata Amingga, kemarin.

Amingga menjelaskan, mayoritas korban direkrut oleh orang-orang yang dikenal secara pribadi, seperti kerabat atau tetangga, melalui jaringan perekrutan terselubung. Mereka dijanjikan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, pekerja restoran di Timur Tengah, serta tenaga di industri perjudian dan penipuan online (scam online) di Myanmar dan Kamboja.

“Kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi di negara tujuan seperti kawasan Timur Tengah yang saat ini tengah terjadi konflik akibat peperangan, dan di perbatasan Thailand dengan Kamboja akibat sengketa wilayah,” jelasnya.

Amingga menyatakan, seluruh WNI yang dicegah keberangkatannya akan menjalani proses assessment untuk menelusuri jaringan perekrut sebelum diserahkan kepada BP2MI guna mendapatkan sosialisasi dan edukasi terkait migrasi aman.

“Setelah proses tersebut, mereka akan diserahkan kepada BP2MI untuk diberikan sosialisasi dan edukasi terkait proses migrasi yang aman agar mendapat pelindungan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta, Johanes Fanny Satria Cahya Aprianto, mengungkapkan pihaknya telah menggagalkan upaya keberangkatan 98 calon PMI nonprosedural ke berbagai negara tujuan, di antaranya Yaman, Qatar, Arab Saudi, Kamboja, Myanmar, dan Malaysia.

“Seluruhnya diduga berangkat tanpa prosedur resmi yang ditetapkan oleh pemerintah,” ungkap Fanny.

Ia menjelaskan, para calon PMI menggunakan modus berpura-pura sebagai wisatawan, pelajar, atau jemaah ibadah agar lolos pemeriksaan keimigrasian.

“Banyak dari mereka menyamar sebagai pelancong atau wisatawan, ibadah, dan belajar. Identifikasi seperti ini tidaklah mudah karena dilakukan secara terselubung,” pungkas Johanes. ***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan