klikwartaku.com
Beranda Internasional Ilmuwan Lumerkan Es Tertua Dunia Berusia 1,5 Juta Tahun Ungkap Misteri Iklim Bumi

Ilmuwan Lumerkan Es Tertua Dunia Berusia 1,5 Juta Tahun Ungkap Misteri Iklim Bumi

Ilmuwan akan melumerkan sampel es tertua di dunia dari Antartika berusia 1,5 juta tahun di Inggris untuk mengungkap sejarah iklim dan rahasia perubahan iklim masa depan. Foto: Tangkapan layer YouTube Mark 1333

KLIKWARTAKU — Potongan es tertua di dunia yang berusia lebih dari 1,5 juta tahun akhirnya tiba di Inggris. Es langka ini didatangkan langsung dari lapisan dalam lembaran es Antartika dan akan segera dilumerkan oleh para ilmuwan untuk mengungkap sejarah panjang perubahan iklim Bumi.

Potongan silinder bening sepanjang beberapa meter itu kini disimpan di ruang beku bersuhu -23 derajat Celsius di markas British Antarctic Survey (BAS) di Cambridge. Es ini diyakini sebagai rekaman alami iklim paling kuno yang pernah ditemukan manusia.

“Ini adalah periode sejarah Bumi yang benar-benar belum diketahui,” ujar Dr Liz Thomas, kepala penelitian inti es di BAS.

Petunjuk Masa Lalu untuk Memahami Masa Depan

Selama tujuh minggu ke depan, tim peneliti akan melumerkan es kuno ini secara perlahan. Dari cairan es tersebut, akan dilepaskan debu purba, abu vulkanik, dan bahkan alga laut mikroskopis yang terkunci selama jutaan tahun.

Bahan-bahan tersebut dapat memberi informasi mengenai pola angin, suhu global, dan kenaikan permukaan laut pada rentang waktu 800.000 hingga 1,5 juta tahun lalu, termasuk periode misterius Mid-Pleistocene Transition—saat siklus glasial Bumi berubah drastis dari 41.000 tahun menjadi 100.000 tahun sekali.

Proyek Internasional Bernilai Jutaan Dolar

Es purba ini merupakan hasil dari proyek pengeboran multinasional di dekat Pangkalan Concordia, Antartika Timur, yang memakan biaya jutaan dolar. Potongan es sepanjang total 2,8 km dibagi menjadi blok 1 meter, lalu dikirim lewat kapal dan kendaraan berpendingin hingga tiba di Inggris.

James Veale, insinyur yang terlibat dalam pengeboran, menyebut pengalaman itu luar biasa. “Memegang potongan es itu dengan sarung tangan khusus, saya merasa seperti sedang menyentuh sejarah dunia,” katanya.

Selain Inggris, institusi di Jerman dan Swiss juga menerima bagian dari inti es ini untuk dianalisis.

Jejak Masa Lalu, Solusi untuk Masa Kini

Dengan bantuan inductively coupled plasma mass spectrometer (ICPMS), para ilmuwan akan mengidentifikasi lebih dari 20 unsur dan logam jejak dari cairan es tersebut. Termasuk di dalamnya elemen tanah jarang, garam laut, dan indikator letusan gunung berapi masa lalu.

Temuan ini diharapkan bisa memberi petunjuk tentang bagaimana Bumi merespons konsentrasi gas rumah kaca tinggi secara alami, dan membandingkannya dengan kenaikan emisi akibat aktivitas manusia dalam 150 tahun terakhir.

“Kita memasuki wilayah baru yang belum pernah dialami Bumi sebelumnya, dan satu-satunya cara memahami dampaknya adalah dengan menoleh ke masa lalu,” kata Dr Thomas.

Selain potensi mengungkap kenaikan permukaan laut purba, inti es ini juga diharapkan bisa menjelaskan bagaimana lapisan es Antartika pernah menyusut—hal yang sangat relevan di tengah kekhawatiran perubahan iklim abad ini.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan