klikwartaku.com
Beranda Ekonomi IHSG Runtuh, 533 Saham Tumbang

IHSG Runtuh, 533 Saham Tumbang

Ilustrasi IHSG ‘kebakaran’

 

KLIK WARTAKU – Pasar modal Indonesia diguncang hebat hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas hingga 1,74% atau 120 poin, ditutup di level 6.787,14 pada akhir perdagangan Senin (23/6/2025) sore.

Ini menjadi salah satu penurunan harian terdalam dalam beberapa pekan terakhir, menyusul tekanan eksternal dan kecemasan investor terhadap ketidakpastian global.

IHSG sempat bergerak fluktuatif sepanjang hari, dengan level tertinggi di kisaran 6.834 dan terendah menyentuh 6.745. Tekanan jual terjadi hampir merata di seluruh sektor, menandakan kepanikan investor akibat memburuknya sentimen pasar global.

Trump Biang Kerok

Penurunan tajam ini didorong oleh meningkatnya tensi geopolitik, terutama setelah laporan serangan militer Amerika Serikat, atas perintah Donald Trump, terhadap fasilitas nuklir Iran.

Ketegangan tersebut meningkatkan kekhawatiran terhadap stabilitas kawasan dan potensi gangguan pengiriman minyak di Selat Hormuz, yang merupakan jalur vital perdagangan global.

Kondisi ini memicu koreksi di pasar saham global, termasuk Wall Street dan bursa Asia, yang akhirnya menular ke pasar domestik.

533 Saham Rontok, Hanya 128 Bertahan

Dari 800-an saham yang diperdagangkan, 533 saham ditutup melemah, sementara hanya 128 saham yang menguat, dan 140 stagnan.

Volume transaksi mencapai sekitar 25,4 miliar saham, dengan nilai transaksi harian menyentuh Rp12,8 triliun, serta frekuensi perdagangan sebesar 1,36 juta kali.

Seluruh sektor di bursa merah total. Koreksi terdalam terjadi di:

  • Konsumer Siklikal: −3,36%
  • Properti: −2,97%
  • Teknologi: −2,54%
  • Energi: −2,16%
  • Infrastruktur: −1,76%
  • Kesehatan: −1,66%
  • Keuangan: −1,4%
  • Transportasi: −0,05%

Saham Migas Bersinar di Tengah Kekacauan

Meski mayoritas saham babak belur, beberapa saham sektor energi justru naik karena kenaikan harga minyak global. Saham MEDC menguat 1,4%, sementara ENRG melonjak 7,8%.

Kenaikan ini dipicu ekspektasi peningkatan permintaan energi akibat potensi gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah.

Saham lain yang mencatatkan kenaikan signifikan antara lain SICO (+27%), PNSE (+25%), dan RUIS (+23,8%).

Top Losers: PTBA dan TINS Anjlok

Di sisi lain, saham-saham tambang terpukul keras. PTBA dan TINS memimpin daftar penurunan dengan koreksi hampir −15%.

Saham IOTF, CINT, dan SSTM juga masuk dalam deretan top losers, mencatatkan penurunan mendekati atau setara −14,9%.

Investor Diminta Waspada

Analis pasar menyarankan investor tetap tenang dan berhati-hati, mengingat gejolak global belum menunjukkan tanda mereda.

Selain faktor geopolitik, pelaku pasar juga mencermati masa akhir kebijakan tarif tertentu dan potensi kenaikan harga komoditas yang bisa berdampak ke sektor riil dan pasar keuangan.

Pasar masih akan bergerak dinamis sepanjang pekan ini, dan para pelaku pasar disarankan untuk tetap memperhatikan perkembangan eksternal serta data ekonomi yang akan dirilis.

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan