IHSG Menguat 0,34% ke Level 7.069, Sektor Barang Baku Memimpin

KLIK WARTAKU — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound setelah tiga hari berturut-turut mengalami pelemahan.
Pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG menguat 0,34% atau naik 24,22 poin ke level 7.069,04.
Penguatan ini didorong oleh kinerja positif di sebagian besar sektor, terutama sektor barang baku yang mencatat kenaikan signifikan sebesar 4,60%.
Pergerakan IHSG Hari Ini
- Pembukaan: 7.044,82
- Tertinggi: 7.094,45
- Terendah: 7.052,91
- Penutupan: 7.069,04
Kinerja Sektor
Dari 11 sektor dalam indeks sektoral IDX-IC, 9 sektor mencatatkan penguatan.
- Sektor Barang Baku memimpin dengan kenaikan 4,60%,
- Diikuti Sektor Transportasi dan Logistik (1,53%)
- Dan Sektor Kesehatan (1,49%).
Sementara itu, dua sektor mengalami pelemahan, yakni:
- Sektor Keuangan, termasuk perbankan, melemah 0,75%,
- Sektor Industri turun 0,65%.
Sektor Perbankan Melemah
Sektor perbankan menjadi salah satu penyumbang tekanan terhadap IHSG hari ini.
Saham-saham bank besar seperti BBCA, BBRI, dan BMRI ditutup melemah seiring dengan aksi ambil untung investor setelah reli dalam beberapa pekan terakhir.
Sentimen negatif juga muncul dari ekspektasi perlambatan kredit pada kuartal II/2025, serta kekhawatiran terhadap potensi penurunan margin bunga bersih (NIM) akibat likuiditas yang mengetat.
Statistik Perdagangan
- Jumlah Saham Menguat: 321
- Jumlah Saham Melemah: 292
- Jumlah Saham Stagnan: 192
- Frekuensi Transaksi: 1.462.433 kali
- Volume Perdagangan: 24,8 miliar saham
- Nilai Transaksi: Rp15,5 triliun
Indeks Lainnya
- LQ45: Naik 0,21% ke 796,62
- JII: Naik 2,15% ke 492,53
- IDX30: Turun 0,04% ke 415,66
- IDX80: Naik 0,69% ke 116,14
Sentimen Pasar
Penguatan IHSG hari ini didorong oleh aksi beli investor domestik yang memanfaatkan momentum koreksi sebelumnya.
Meskipun investor asing masih mencatatkan aksi jual sejak awal tahun, minat beli di sektor-sektor utama menunjukkan optimisme pasar.
Namun, data ekonomi domestik seperti deflasi sebesar -0,37% pada Mei 2025 dan PMI Manufaktur Indonesia yang berada di zona kontraksi pada angka 47,4 menunjukkan bahwa tantangan ekonomi masih ada.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage