klikwartaku.com
Beranda Internasional Hossein Salami dan Sejumlah Petinggi Iran Gugur dalam Serangan Israel

Hossein Salami dan Sejumlah Petinggi Iran Gugur dalam Serangan Israel

Ilustrasi petinggi Iran

KLIKWARTAKU – Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah “mengeliminasi” tiga komandan militer utama Iran dalam serangan itu. Mereka yang gugur di antaranya: Hossein Salami sebagai Panglima Tertinggi Garda Revolusi Islam (IRGC), Gholamali Rashid Komandan Markas Besar Pusat Khatam al-Anbiya, serta Mohammad Bagheri Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran.

IRGC kemudian mengonfirmasi bahwa Amir Ali Hajizadeh, komandan angkatan udara IRGC, juga tewas, bersama sejumlah pasukan IRGC lainnya. IDF mengatakan bahwa serangan mereka menargetkan lebih dari 100 titik, termasuk tokoh-tokoh penting staf jenderal Iran dan pimpinan program nuklir.

Kantor berita Tasnim, yang berafiliasi dengan IRGC, melaporkan bahwa enam ilmuwan nuklir Iran juga tewas, lima di antaranya telah diidentifikasi. Mereka yakni Fereydoon Abbasi Mantan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Mahdi Tehranchi (terlibat dalam program senjata nuklir Iran), Abdulhamid Minouchehr Kepala Teknik Nuklir Universitas Shahid Beheshti, Ahmad Reza Zolfaghari Dosen Teknik Nuklir Universitas Shahid Beheshti, serta Amirhossein Feqhi Dosen nuklir lainnya di Universitas Shahid Beheshti.

Selain itu, Ali Shamkhani, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei, dilaporkan luka berat. Media pemerintah juga menyebutkan bahwa warga sipil, termasuk anak-anak, turut menjadi korban tewas, meski informasi ini belum dapat diverifikasi secara independent.

Iran selama ini menegaskan bahwa program nuklirnya hanya untuk keperluan sipil. Beberapa fasilitas nuklirnya kini telah menjadi target serangan Israel. Namun banyak negara, termasuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA), meragukan bahwa tujuan program tersebut semata-mata untuk kepentingan sipil.

Minggu ini, dewan gubernur IAEA secara resmi menyatakan bahwa Iran telah melanggar kewajiban non-proliferasi untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. IAEA menyoroti banyak kegagalan Iran dalam memberikan informasi lengkap tentang bahan nuklir tak terdeklarasi, serta cadangan uranium yang telah diperkaya.

Laporan IAEA sebelumnya menyebut Iran telah memperkaya uranium hingga 60 persen kemurnian, cukup untuk membuat sembilan bom nuklir jika diproses lebih lanjut menjadi tingkat senjata.***

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan