klikwartaku.com
Beranda Ekonomi Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Naik jadi Sinyal Pemulihan Permintaan Global

Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Naik jadi Sinyal Pemulihan Permintaan Global

 

KLIK WARTAKU – Pemerintah kembali menaikkan Harga Patokan Ekspor (HPE) untuk komoditas konsentrat tembaga dengan kadar Cu ≥ 15 persen pada periode 15–30 Juni 2025, menjadi USD 4.606,40 per WMT, naik 1,2 persen dibandingkan HPE pada paruh pertama Juni yang sebesar USD 4.552,47 per WMT.

Kenaikan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1515 Tahun 2025, yang diteken pada 13 Juni 2025. Kementerian Perdagangan menyebutkan, revisi harga ini mencerminkan dinamika pasar global, khususnya pengaruh dari meningkatnya permintaan serta keterbatasan pasokan logam dunia.

“Peningkatan permintaan dunia, terutama dari Tiongkok yang sedang memperluas pembangunan sektor konstruksi dan energi terbarukan, menjadi salah satu pendorong utama,” kata Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Isy Karim, dalam keterangan resminya.

Permintaan tembaga global kembali menguat seiring langkah Tiongkok mempercepat proyek infrastruktur serta transisi energi. Negeri tirai bambu itu secara agresif membangun jaringan listrik pintar dan memperluas kapasitas pembangkit energi terbarukan, yang membutuhkan logam dasar seperti tembaga, perak, dan emas.

Di sisi lain, pasokan logam dunia dilaporkan semakin ketat akibat penurunan produksi di beberapa tambang besar serta hambatan distribusi logistik. Hal ini turut memperkuat tren kenaikan harga logam dasar dan mulia.

Selama Juni 2025:

Tren positif ini menjadi dasar bagi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam menyusun usulan teknis HPE, mengacu pada harga referensi dari London Metal Exchange (LME) untuk tembaga dan London Bullion Market Association (LBMA) untuk emas dan perak.

Isy menegaskan bahwa penetapan HPE dilakukan secara kredibel dan transparan dengan melibatkan lintas kementerian. Proses koordinasi melibatkan:

“Ini untuk memastikan HPE benar-benar mencerminkan kondisi dan perkembangan pasar global secara objektif,” ujar Isy.

Kenaikan HPE memberikan dua dampak utama. Bagi pemerintah, ini meningkatkan potensi penerimaan negara dari bea keluar ekspor mineral. Namun bagi pelaku industri, terutama eksportir tembaga, kenaikan ini menambah beban biaya ekspor, meski di sisi lain menjadi refleksi positif atas membaiknya harga jual di pasar global.

Kenaikan HPE juga menjadi sinyal kepercayaan pasar terhadap arah pemulihan ekonomi global, terutama dari sektor riil dan manufaktur energi.

Dengan harga global yang cenderung menguat dan fundamental permintaan yang solid, pelaku industri tembaga diharapkan dapat mengambil peluang dari momentum ini—baik melalui peningkatan volume ekspor, efisiensi produksi, maupun diversifikasi pasar tujuan.

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan