klikwartaku.com
Beranda Internasional Harga Minyak Dunia Melonjak Setelah Israel Serang Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak Setelah Israel Serang Iran

Ilustrasi harga minyak dunia melonjak

KLIKWARTAKU – Harga minyak global melonjak tajam setelah Israel mengumumkan telah melancarkan serangan terhadap Iran, menandai eskalasi dramatis dalam ketegangan di Timur Tengah. Dua kontrak acuan minyak dunia, Brent Crude dan Nymex Light Sweet, masing-masing naik lebih dari 10 persen setelah kabar serangan tersebut tersebar.

Para pelaku pasar khawatir bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat mengganggu pasokan minyak dari kawasan yang kaya energi tersebut. Harga minyak mentah berpengaruh langsung terhadap banyak aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari harga bahan makanan hingga biaya bahan bakar kendaraan.

Menurut para analis, para pedagang energi kini memantau dengan ketat apakah Iran akan melancarkan serangan balasan dalam beberapa hari ke depan. “Situasinya sangat eksplosif, meskipun bisa saja cepat mereda seperti yang terjadi pada April dan Oktober tahun lalu ketika Israel dan Iran saling menyerang langsung,” ujar Vandana Hari, analis dari Vandana Insights.

“Tapi konflik ini juga bisa berkembang menjadi perang yang lebih besar dan mengganggu pasokan minyak dari Timur Tengah,” tambahnya. Dalam skenario terburuk, Iran dapat mengganggu distribusi jutaan barel minyak per hari jika menargetkan infrastruktur energi atau pelayaran di Selat Hormuz.

Selat Hormuz merupakan salah satu jalur pelayaran energi terpenting di dunia, di mana sekitar 20 persen minyak global melewatinya setiap hari. Setiap saat, puluhan kapal tanker melintasi selat ini untuk mengangkut minyak dan gas dari negara-negara produsen utama Timur Tengah ke berbagai penjuru dunia.

Terletak di antara Iran di utara dan Oman serta Uni Emirat Arab di selatan, Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab. “Apa yang kita lihat saat ini adalah reaksi awal terhadap risiko. Namun dalam satu hingga dua hari ke depan, pasar akan mempertimbangkan sejauh mana eskalasi ini dapat berkembang,” kata Saul Kavonic, kepala riset energi di MST Financial.***

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan