Generasi Z Indonesia: Antusiasme Investasi Kripto dan Dampaknya terhadap Ekonomi Digital

KLIK WARTAKU – Generasi muda Indonesia semakin tertarik berinvestasi dalam aset kripto, didorong oleh potensi keuntungan tinggi dan kemudahan akses melalui platform digital.
Namun, rendahnya literasi keuangan dan fenomena Fear of Missing Out (FOMO) dapat meningkatkan kerentanan terhadap risiko investasi yang tinggi.
Data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan bahwa jumlah investor kripto di Indonesia meningkat pesat, mencapai 22,91 juta akun dengan nilai transaksi tahunan mencapai Rp 650,6 triliun pada 2024.
Namun, sebagian besar investor muda belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai karakteristik dan risiko investasi kripto.
Fenomena FOMO sering kali mendorong mereka untuk berinvestasi tanpa analisis yang cukup, berisiko mengalami kerugian finansial yang signifikan.
Risiko utama investasi kripto meliputi volatilitas harga yang ekstrem, potensi penipuan melalui skema pump and dump, serta kerentanannya terhadap serangan siber dan peretasan.
Selain itu, kurangnya regulasi yang jelas dan pengawasan terhadap platform perdagangan kripto dapat meningkatkan potensi kerugian bagi investor.
Dampak negatif lainnya adalah potensi penyalahgunaan aset kripto untuk aktivitas ilegal, seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Hal ini dapat merugikan reputasi sektor keuangan digital Indonesia di mata internasional dan menghambat pertumbuhannya.
Untuk itu, penting bagi generasi muda untuk meningkatkan literasi keuangan dan memahami risiko investasi kripto sebelum terjun ke pasar.
Pemerintah dan otoritas terkait juga perlu memperkuat regulasi dan pengawasan terhadap perdagangan aset kripto guna melindungi investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage