klikwartaku.com
Beranda Nasional Gelanggang Seni Pertunjukan UNG 2025 Tampilkan Karya Siswa Disabilitas

Gelanggang Seni Pertunjukan UNG 2025 Tampilkan Karya Siswa Disabilitas

Dua orang penari penyandang disabilitas tampil apik di Gelanggang Seni Pertunjukan yang digelar Jurusan Pendidikan Sendratasik UNG

KLKWARTAKU – Gelanggang Seni Pertunjukan (GSP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sukses digelar selama dua hari (31 Juli–1 Agustus 2025), menghadirkan panggung inklusif yang melibatkan berbagai kalangan, termasuk siswa tunarungu dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Gorontalo.

Acara yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Sendratasik UNG ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga merupakan hasil dari proses panjang pendidikan seni berbasis ilmu pengetahuan.

Christian Tamutu, pelatih SLB sekaligus alumnus Sendratasik, merasa bangga membimbing anak-anak berkebutuhan khusus yang tampil menakjubkan meski menghadapi tantangan besar.

“Mereka mungkin tunarungu dan tidak bisa mendengar atau berbicara, namun dedikasi mereka luar biasa,” ujar Nisfa, guru pendamping SLB, Sabtu 2 Agustus 2025.

Ketua Jurusan Pendidikan Sendratasik UNG, La Ode Karlan, menyebutkan bahwa GSP menjadi barometer penting dalam memajukan pendidikan kebudayaan di Gorontalo. Semua karya yang dipentaskan merupakan hasil dari pembelajaran seni budaya yang diajarkan oleh para guru, mayoritas di antaranya adalah alumni Sendratasik UNG.

Untuk meningkatkan kapasitas guru, jurusan ini juga menyelenggarakan seminar nasional dengan menghadirkan Guru Besar Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, Prof. Dr. Djohan.

“Seminar ini memberikan wawasan baru dalam seni pertunjukan yang akan memperkaya metode pengajaran para guru,” kata Karlan.

Acara dimulai pada hari pertama dengan pembukaan oleh Rektor UNG, Prof. Dr. Eduart Wolok, yang disambut dengan kolaborasi spektakuler. Mahasiswa Sendratasik memulai dengan Tari Dana-Dana, diikuti dengan Jingle Sendratasik dan penampilan Dames oleh komunitas wanita etnis Jawa Tondano (Jaton).

Panggung semakin meriah dengan Tari Mayledungga, penampilan Band Sendratasik, serta Tari Uta’Eya dari Sanggar Makuta pimpinan Ferry Pomontolo.

Sanggar-sanggar seni lainnya, seperti Paluwala, Tumula, dan Farabi, juga turut meramaikan acara dengan karya-karya seperti Tari Naungan Semesta, Moleleyangi, dan tradisi lisan Mohungguli yang mengisahkan Danau Limboto.

Sebanyak 12 sekolah dan sanggar berpartisipasi aktif. Pada hari pertama, penampilan dari SMPN 1 Bulango Selatan (Febrianto A. Noge), SMPN 1 Tilamuta (Sumiati Kaku), dan SDN 3 Tilongkabila (Upik Hasan) mengundang decak kagum penonton.

Hari kedua menampilkan Sanggar Lamahu (Gr. Samsudin Pakaya), UMKM Seni Budaya UNG (Nurhani Inaya), serta SMAN 1 Paguyaman (Darwis Abuna) dan SMAN 2 Gorontalo yang dibina oleh Christian Tamutu. Penampilan-penampilan ini didukung dengan tata lampu dan audio profesional, yang semakin memperkaya suasana.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan