Festival Bakcang 2576 Meriahkan Akhir Pekan di Pontianak

KLIKWARTAKU – Akhir pekan di Kota Khatulistiwa terasa lebih semarak dari biasanya. Sabtu (31/5/2025), Taman Alun Kapuas dipenuhi tawa, semangat kebersamaan, dan aroma lezat dari ribuan bakcang yang dibagikan gratis dalam Festival Bakcang 2576.
Tak sekadar festival kuliner, acara ini menjadi simbol hidupnya tradisi, eratnya toleransi, dan semangat pariwisata Pontianak yang makin menggeliat.
Festival yang kini resmi masuk Kalender Event Pariwisata Pontianak ini jadi bukti bahwa tradisi masyarakat Tionghoa bukan sekadar warisan masa lalu, tapi terus hidup, dinamis, dan inklusif. Mulai dari lomba makan bakcang, perjalanan wisata di atas kapal sambil makan bakcang, hingga seru-seruan ‘Perang Air’, semua jadi daya tarik yang berhasil mencuri perhatian warga bahkan wisatawan mancanegara dari Brunei hingga Tiongkok.
BACA JUGA : Tema dan Logo Resmi Hari Lahir Pancasila 2025, Ini Makna Lengkap dan Link Unduhnya
“Festival ini kita gelar setiap tanggal 5 bulan 5 dalam kalender lunar, dan tahun ini jatuh pada 31 Mei,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, di sela-sela kemeriahan acara.
“Sebanyak seribu bakcang disiapkan untuk masyarakat, sebagai bentuk kebersamaan dan penghargaan terhadap kekayaan budaya.”

Festival Bakcang tahun ini memang tampil lebih wah. Tak tanggung-tanggung, tiga kapal wisata termasuk satu kapal VIP disiapkan untuk memanjakan pengunjung yang ingin menyusuri Sungai Kapuas sambil menikmati kudapan tradisional khas ini.
“Dulu cuma satu kapal, sekarang tiga. Artinya animo masyarakat meningkat dan kami ingin semua bisa merasakan sensasinya,” kata Ketua Panitia Hendry Pangestu Lim, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kota Pontianak.
BACA JUGA : Remaja di Pontianak Terlibat Tawuran, Satu Orang Alami Luka di Punggung dan Dua Jari Tangan Putu
Tapi Festival Bakcang bukan hanya tentang makanan. Lebih dari itu, festival ini menjadi cermin keharmonisan antar-etnis yang hidup berdampingan di Pontianak. Ada 20 lebih komunitas etnis ikut memeriahkan acara. Dari parade budaya hingga ‘perang air’ yang mengundang gelak tawa, semua berpadu dalam satu warna: toleransi.
“Kami ingin Pontianak jadi salah satu kota paling toleran di Indonesia. Festival ini jadi bukti nyata kalau keberagaman itu indah,” tambah Hendry.
Pemerintah Kota pun mengapresiasi gelaran ini sebagai salah satu cara mempromosikan Pontianak sebagai destinasi wisata berbasis budaya yang berkelanjutan. Bahasan menyebut, pelibatan aktif pemerintah sejak tahun ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap tradisi lokal yang bisa dikemas secara modern dan atraktif.
Tak hanya untuk warga Tionghoa, tapi untuk semua. Festival ini menjadi ajang edukatif, rekreatif, sekaligus reflektif tentang betapa kayanya budaya Indonesia dan betapa pentingnya merayakan perbedaan dalam kebersamaan.
Pontianak, dengan Festival Bakcangnya, membuktikan bahwa budaya bisa menjadi jembatan bukan sekat. Dan siapa sangka? Sepotong bakcang ternyata bisa menyatukan banyak hati.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage