FBI Pecat Puluhan Agen yang Berlutut di Protes George Floyd, Picu Kontroversi Baru
KLIKWARTAKU — Badan Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dilaporkan memecat sekelompok agen yang tertangkap kamera berlutut saat aksi protes keadilan rasial terkait kematian George Floyd pada 2020. Media AS menyebut jumlah agen yang dipecat berkisar antara 15 hingga 20 orang, meski angka pastinya belum dipastikan.
Aksi berlutut para agen itu terjadi di Washington DC, di tengah demonstrasi besar setelah kematian George Floyd, pria kulit hitam yang tewas karena lehernya ditekan dengan lutut oleh polisi kulit putih Derek Chauvin. Insiden tersebut memicu gelombang protes global menentang rasisme dan kekerasan polisi.
Meskipun FBI menolak berkomentar, Asosiasi Agen FBI mengecam pemecatan tersebut, menilai langkah itu melanggar hak-hak para agen. “Pola tindakan baru yang berbahaya ini melemahkan biro dan menyulitkan perekrutan agen berkualitas, sehingga pada akhirnya membahayakan keamanan nasional,” tulis asosiasi dalam pernyataan resminya.
Kontroversi ini muncul di tengah langkah pemerintahan Donald Trump untuk menyingkirkan pejabat dan kebijakan yang dianggap “sayap kiri” atau “woke” dari institusi federal. Sejumlah komentator konservatif sebelumnya mengecam aparat yang berlutut di media sosial, sementara pendukungnya menilai sikap itu adalah strategi untuk meredakan ketegangan, bukan tanda keberpihakan politik.
Pemecatan massal ini menambah daftar panjang pergolakan internal di FBI. Beberapa pejabat tinggi, termasuk mantan Direktur Sementara Brian Driscoll dan mantan kepala kantor lapangan Washington Steven Jensen, juga baru-baru ini diberhentikan. Mereka bahkan telah menggugat Direktur FBI Kash Patel dan Jaksa Agung Pam Bondi, menuding pemecatan dilakukan demi menyenangkan Presiden Trump.
Aksi berlutut sendiri telah lama menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan rasial di AS, yang populer sejak dilakukan mantan pemain NFL Colin Kaepernick pada 2016, jauh sebelum kasus Floyd mengguncang dunia.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini