Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersalaman dengan CEO ExxonMobil Indonesia Wade Floyd usai membahas kerja sama strategis di sektor energi dan investasi transisi hijau. (Foto: Kemenko Ekon)
KLIK WARTAKU – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima audiensi CEO baru ExxonMobil Indonesia, Wade Floyd, di Kantor Kemenko Perekonomian.
Pertemuan ini membahas penguatan kerja sama strategis di sektor energi, hilirisasi industri, dan transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah juga mendorong peningkatan hubungan dagang Indonesia–Amerika Serikat melalui kolaborasi energi.
Salah satu upayanya adalah penjajakan impor minyak mentah dan LPG dari AS oleh ExxonMobil dan Pertamina, guna memperkuat ketahanan energi nasional dan menekan defisit neraca perdagangan sektor energi.
“Kolaborasi ini bagian dari agenda besar Indonesia untuk transisi energi, hilirisasi, dan pencapaian net-zero emission,” ujar Menko Airlangga.
ExxonMobil menyatakan komitmennya untuk merealisasikan investasi senilai USD10 miliar di Indonesia, khususnya dalam pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi di Pulau Jawa, yang dilengkapi dengan fasilitas Carbon Capture and Storage (CCS).
Proyek ini ditargetkan mulai beroperasi sebelum 2030, dengan kapasitas awal penyimpanan 2 juta ton CO₂ per tahun, serta diproyeksikan menciptakan:
600 pekerjaan permanen berketerampilan tinggi setelah beroperasi
CEO Wade Floyd juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Indonesia terhadap proyek-proyek energi yang sedang berjalan maupun yang akan datang.
Pertemuan ini turut dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral, Elen Setiadi.
