Export Center Balikpapan Dibuka: UMKM Dipacu Jadi Jawara Global
KLIK WARTAKU – Pemerintah Indonesia meluncurkan dua Export Center baru di Balikpapan dan Batam, yang dipusatkan peresmiannya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (1/8), sebagai strategi memperkuat ekosistem ekspor nasional yang inklusif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menteri Perdagangan Budi Santoso, yang akrab disapa Mendag Busan, menyatakan bahwa pembukaan fasilitas ini merupakan bentuk nyata komitmen negara dalam mendorong transformasi ekonomi nasional berbasis ekspor.
“UMKM harus jadi pemain utama di pasar dunia. Kita punya produk unik yang tidak dimiliki negara lain,” ujarnya.
Export Center, menurut Busan, adalah simpul penting dari program UMKM BISA Ekspor—yang sejak awal 2025 telah memfasilitasi hampir 800 UMKM dengan potensi transaksi mencapai USD 90,04 juta (sekitar Rp1,4 triliun).
Sebagian besar UMKM tersebut merupakan eksportir pemula yang berhasil terhubung dengan pasar internasional melalui business matching daring bersama perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri.
Jaringan 46 negara, dukungan nyata
Export Center didesain sebagai layanan ekspor terpadu di daerah, melengkapi keberadaan sebelumnya di Surabaya dan Makassar.
Layanan yang ditawarkan mencakup kurasi produk, konsultasi prosedur ekspor, akses pembiayaan, hingga pemanfaatan perjanjian perdagangan internasional.
Di sisi hilir, 46 perwakilan Indonesia di 33 negara menjadi ujung tombak pemasaran produk UMKM, termasuk menjembatani proses negosiasi dengan pembeli luar negeri.
Kalimantan Timur jadi pusat ekspor baru
Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyambut positif langkah pemerintah pusat. Ia berharap Export Center Balikpapan menjadi simbol baru semangat ekspor berbasis UMKM dari Kalimantan ke dunia.
“Ini langkah konkret untuk membawa nama harum Kalimantan Timur di kancah global,” katanya.
Sementara itu, Novianto dari Disperindag Kepulauan Riau menyebut Export Center Batam akan semakin memudahkan UMKM wilayah barat Indonesia dalam menjangkau pasar ekspor.
Dari kopi ke dunia
Antusiasme pelaku usaha pun tinggi. Didi Hamid, pemilik Deli Koffie Indonesia di Balikpapan, menyebut pembukaan Export Center akan mempermudah akses informasi dan pendampingan ekspor.
“Kami akhirnya punya tempat berkonsultasi langsung dengan Kemendag. Harapannya, kopi unggulan Balikpapan bisa terbang ke mancanegara,” ujarnya.
Dengan target jangka panjang menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekspor nonmigas, Export Center tidak hanya sekadar kantor layanan, tapi menjadi katalisator transformasi ekonomi inklusif dari daerah.
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage