klikwartaku.com
Beranda Lifestyle Es Kacang Merah Khas Kalimantan yang Mulai Langka, Ini Alasannya

Es Kacang Merah Khas Kalimantan yang Mulai Langka, Ini Alasannya

Foto Es Kacang Merah dengan nama file es kacang merah kalimantan

KLIKWARTAKU – Di tengah hiruk-pikuk kuliner kekinian yang membanjiri media sosial dan gerai makanan modern, satu hidangan tradisional khas Kalimantan perlahan memudar dari ingatan publik Es Kacang Merah.

Menu segar, manis, dan kaya tekstur ini dulunya menjadi sajian wajib di warung-warung sederhana, terutama saat cuaca terik membakar kulit. Namun kini, keberadaannya mulai sulit ditemukan, bahkan di kampung-kampung yang dulu menjadi pusatnya.

Di banyak sudut kota Pontianak dan kota-kota kecil seperti Singkawang, Sambas, hingga Ketapang, para penikmat kuliner nostalgia mulai bertanya-tanya: “Kemana perginya penjual Es Kacang Merah?”

Racikan Sederhana yang Kaya Cerita

Es Kacang Merah bukan sekadar dessert. Ia adalah perwujudan budaya, ingatan masa kecil, dan kebersamaan keluarga. Disajikan dalam mangkuk sederhana berisi kacang merah yang telah direbus lembut berjam-jam, dicampur dengan es serut, santan, gula merah cair, dan tak jarang diberi tambahan susu kental manis atau potongan agar-agar warna-warni.

Dulu, hampir di setiap sudut pasar tradisional atau halaman sekolah, kita bisa menemukan penjaja es ini dengan gerobak khasnya. Anak-anak mengerubungi, koin seribuan berpindah tangan, dan tawa riang mewarnai suasana. Kini, pemandangan itu mulai langka bahkan di momen-momen tertentu seperti Ramadan atau perayaan Cap Go Meh, yang dulunya menjadi momentum kebangkitan kuliner tradisional Kalimantan.

Kacang Merah Lokal: Bahan yang Mulai Sulit Ditemukan

Salah satu alasan utama kelangkaan Es Kacang Merah ternyata cukup mengejutkan: kacang merah lokal semakin sulit dibudidayakan. Banyak petani di Kalimantan Barat beralih menanam komoditas yang lebih menguntungkan secara ekonomi seperti sawit dan sayuran cepat panen. Proses menanam dan mengolah kacang merah tergolong memakan waktu dan biaya, sementara permintaan menurun akibat gempuran makanan instan dan minuman boba yang sedang tren.

“Kami dulu tanam kacang merah untuk pasar lokal dan kebutuhan rumah tangga. Sekarang, susah laku. Anak-anak muda lebih suka kopi kekinian,” ujar Pak Suhadi, petani di daerah Ledo, Bengkayang.

Tak hanya itu, generasi muda yang mewarisi warung-warung tradisional kini lebih memilih menjual makanan viral atau franchise cepat saji. Banyak yang menganggap Es Kacang Merah sebagai makanan ‘orang lama’, yang tidak mampu bersaing di era digital dan estetik.

Kehilangan Cita Rasa, Kehilangan Jati Diri

Jika dulu Es Kacang Merah adalah simbol kesejukan di siang hari dan bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Kalimantan, kini ia justru terancam hilang. Tanpa regenerasi penjual, dokumentasi resep otentik, dan dukungan dari masyarakat, kita bisa kehilangan satu lagi kekayaan rasa yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.

“Padahal ini minuman khas yang segar dan sehat. Sayang kalau sampai hilang. Kami masih ada yang bikin di rumah, tapi cuma untuk keluarga,” kata Bu Nurhayati, warga Pontianak Tengah, yang mengaku terakhir kali menemukan penjual Es Kacang Merah di pasar tahun lalu.

Harapan dari Komunitas dan Pecinta Kuliner Lokal

Meski mulai langka, harapan belum sepenuhnya sirna. Beberapa komunitas kuliner dan UMKM lokal mulai berinisiatif untuk mengangkat kembali pamor Es Kacang Merah. Melalui festival kuliner daerah, konten media sosial, dan bazar Ramadan, hidangan ini mulai dikenalkan ulang ke generasi muda.

Tak sedikit pula food vlogger dan influencer Pontianak yang membuat konten eksplorasi rasa, membagikan resep, hingga memburu penjual Es Kacang Merah legendaris yang tersisa. Gerakan ini memberi angin segar bahwa masih ada ruang bagi kuliner tradisional untuk beradaptasi dan bertahan.

Sobat Klikwartaku percaya bahwa kuliner bukan sekadar soal rasa, tapi juga tentang identitas dan sejarah. Yuk, kita dukung pelestarian Es Kacang Merah dan makanan tradisional lainnya dengan cara sederhana: mencari, membeli, dan membagikan pengalaman menikmatinya. Siapa tahu, dengan sedikit kepedulian dan cinta, kita bisa menyelamatkan rasa-rasa lama yang hampir terlupa.

Karena di balik semangkuk Es Kacang Merah, tersimpan cerita yang lebih dari sekadar manis. Ia adalah rasa rumah, aroma masa kecil, dan kenangan yang menolak punah.

 

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan