Empat Skenario Akhir Shutdown Pemerintah AS 2025, Siapa Akan Mengalah?
KLIKWARTAKU — Untuk pertama kalinya dalam hampir tujuh tahun, pemerintah Amerika Serikat kembali mengalami shutdown setelah Senat gagal mengesahkan rancangan anggaran pada Selasa malam waktu setempat. Ribuan layanan publik lumpuh, pegawai federal terancam tanpa gaji, dan ketidakpastian ekonomi makin meluas.
Meski begitu, sebagaimana shutdown sebelumnya, kebuntuan politik ini pada akhirnya akan berakhir. Pertanyaannya, bagaimana dan siapa yang akan lebih dulu mengalah? Berikut empat kemungkinan skenario yang tengah dibicarakan di Washington.
- Demokrat Pecah Suara
Sejumlah senator Demokrat mulai menunjukkan tanda-tanda tidak solid. Catherine Cortez Masto dari Nevada, misalnya, memilih bersama Partai Republik karena khawatir dampak ekonomi shutdown merugikan konstituennya. Jika lebih banyak Demokrat dari negara bagian swing state ikut berbalik arah, krisis ini bisa cepat berakhir tanpa harus menunggu kompromi besar.
- Demokrat Mengalah
Walau sejauh ini cukup kompak, tekanan terhadap Demokrat semakin besar. Pegawai federal—basis pemilih utama partai—sudah mulai terdampak dengan gaji tertunda. Jika opini publik mulai menyalahkan mereka sebagai pemicu shutdown, bukan mustahil Partai Demokrat memilih menghentikan perlawanan dan menerima syarat Republikan meski dengan kerugian politik.
- Republik Memberi Konsesi
Meskipun merasa di atas angin, Partai Republik bisa saja salah kalkulasi. Publik kerap menuding mereka sebagai pihak yang bertanggung jawab atas shutdown. Jika tekanan meningkat, mereka mungkin akan memberikan konsesi terbatas, misalnya menjamin perpanjangan subsidi asuransi kesehatan bagi jutaan rakyat Amerika—isu yang juga penting bagi pemilih Republik berpenghasilan rendah.
- Shutdown Berlarut-larut, Semua Rugi
Skenario terburuk: shutdown berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Krisis bisa menyentuh sektor vital seperti transportasi udara, hingga memicu gejolak ekonomi. Pada titik ini, baik Demokrat maupun Republik sama-sama akan kehilangan dukungan publik. Hasilnya, pemilu berikutnya bisa dipenuhi gelombang ketidakpuasan terhadap semua elit politik.
Meski belum jelas skenario mana yang akan terjadi, satu hal pasti: semakin lama shutdown pemerintah AS berlangsung, semakin besar penderitaan rakyat Amerika, dan semakin dalam luka politik yang ditinggalkan di Washington.***
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini