Elon Musk Tuduh Trump Terlibat Kasus Epstein: Tuduhan Berani atau Pengalihan Isu?

KLIKWARTAKU – Hubungan antara dua tokoh paling berpengaruh di Amerika Serikat Elon Musk dan Donald Trump, kini berubah menjadi drama politik besar, menyusul tudingan serius yang dilontarkan Musk terhadap mantan sekutunya itu.
Dalam unggahan mengejutkan di platform media sosial X miliknya, Musk menulis: “@realDonaldTrump ada dalam berkas Epstein. Itulah alasan sebenarnya berkas tersebut tidak dipublikasikan.” Pernyataan tanpa bukti tersebut langsung memicu gelombang spekulasi dan kontroversi di dunia maya dan ranah politik.
Ibarat dari sekutu menjadi musuh, tuduhan ini menandai puncak dari keretakan yang sudah lama membayangi hubungan keduanya. Pada awal masa jabatan Trump, Musk adalah pendukung vokal, bahkan dipercaya memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), sebuah badan baru untuk menyederhanakan birokrasi.
Tapi sejak pengunduran dirinya pada Mei 2025 dan kejatuhan saham Tesla, Musk tak lagi segan mengkritik Trump secara terbuka. Ia sebelumnya mengecam kebijakan fiskal Trump dan menyebut “One Big Beautiful Bill” sebagai “kekejian yang menjijikkan” karena menghapus subsidi kendaraan listrik dan meningkatkan utang nasional. Namun kini, serangannya menyentuh wilayah yang jauh lebih sensitive yakni kasus Jeffrey Epstein.
“Berkas Epstein” merujuk pada kumpulan dokumen dari penyelidikan federal terhadap Jeffrey Epstein, terpidana pelaku kejahatan seks yang ditemukan tewas di penjara pada 2019. Dokumen ini berisi catatan penerbangan, buku kontak, dan dokumen pengadilan yang mengaitkan Epstein dengan tokoh-tokoh elite dunia.
Sebagian dokumen dibuka pada Januari 2024, disusul lebih banyak pada Februari 2025. Namun sebagian besar masih disegel atau disunting secara ketat oleh FBI dan Departemen Kehakiman, dengan alasan perlindungan korban dan proses hukum yang berjalan. Inilah celah yang dimanfaatkan Musk untuk melontarkan tuduhannya terhadap Trump.
Trump belum menanggapi langsung tudingan Musk soal keterkaitannya dengan Epstein. Namun dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Friedrich Merz, ia menyindir Musk dengan pedas. “Elon sudah mulai kurus, saya minta dia pergi, saya cabut Mandat EV-nya… dan dia jadi GILA!” tulis Trump dalam unggahan X.
Ia juga mengancam akan mencabut semua kontrak federal dan subsidi bagi Tesla dan SpaceX, menyatakan kebijakan itu bisa menghemat miliaran dolar dana publik. Ancaman ini berdampak langsung, saham Tesla anjlok hingga 14 persen dalam satu hari perdagangan.
Hubungan Trump dengan Epstein bukan hal baru. Mereka dikenal sebagai kenalan dekat pada era 1980-1990-an, kerap terlihat di pesta-pesta elite di Palm Beach dan New York. Bahkan, sebuah video tahun 1992 menunjukkan keduanya bersosialisasi di pesta di Mar-a-Lago. Trump pernah menggambarkan Epstein sebagai pria hebat yang menyukai wanita cantik yang lebih muda.
Catatan penerbangan Epstein juga mencantumkan nama Trump beberapa kali terbang dengan jet pribadinya, bahkan dengan anggota keluarga. Namun hingga kini, belum ada bukti kuat yang mengaitkan Trump secara hukum dalam kejahatan Epstein.
Pertarungan terbuka antara Musk dan Trump kini berubah menjadi adu pengaruh di mata publik dan pasar. Musk telah menyerukan pemakzulan Trump, sementara para legislator dari Partai Demokrat mendorong pembukaan penuh seluruh dokumen Epstein. Lantas apakah tudingan Musk akan memicu pembukaan dokumen sensitif itu? Atau justru menjadi bumerang bagi sang miliarder? Satu hal yang pasti: kisah ini belum selesai dan warga Amerika menonton dengan napas tertahan.***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage