Ekspor Perikanan Indonesia ke Jepang Tembus USD 188,50 Juta pada Semester I-2025
KLIK WARTAKU – Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor produk perikanan Indonesia ke Jepang mencapai USD 188,50 juta pada periode Januari–Juni 2025.
Angka tersebut menunjukkan kontribusi signifikan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan laut Negeri Sakura yang dikenal memiliki standar kualitas tinggi.
Pada 2024, nilai ekspor ke Jepang tercatat sebesar USD 398,75 juta dengan komoditas utama antara lain udang, cakalang, tuna, kepiting, dan moluska.
Capaian ini sejalan dengan partisipasi aktif Indonesia dalam The 27th Japan International Seafood & Technology Expo (JISTE) 2025 yang berlangsung pada 20–23 Agustus 2025 di Tokyo Big Sight, Jepang.
Pameran ini menjadi momentum strategis bagi Indonesia untuk memperluas penetrasi pasar sekaligus memperkuat citra sebagai pemasok produk perikanan yang berdaya saing tinggi.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menegaskan bahwa Jepang merupakan salah satu pasar utama produk perikanan Indonesia.
“Keikutsertaan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong ekspor berkelanjutan serta memperkuat daya saing industri perikanan nasional di pasar global,” ujarnya.
Paviliun Indonesia di JISTE 2025 menampilkan 16 pelaku usaha dengan berbagai produk unggulan, seperti udang, lobster, tuna beku dan segar, cumi, sotong, gurita, ikan demersal, teripang, serta rumput laut.
Selain memamerkan produk, peserta juga melakukan business matching dengan calon pembeli Jepang serta menghadirkan demonstrasi produk berupa uji cita rasa (sampling dan food-test).
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid, menambahkan bahwa partisipasi Indonesia di JISTE memperkuat langkah transformasi industri perikanan menuju hilirisasi dan industrialisasi yang berkelanjutan.
“Langkah ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi sekaligus membuka peluang penyerapan tenaga kerja,” jelasnya.
Kepala ITPC Osaka, Didit Akhdiat Suryo, menekankan bahwa meski persaingan ketat dengan negara pengekspor utama seperti Cile, Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia, Norwegia, Korea Selatan, dan Vietnam, produk perikanan Indonesia tetap memiliki potensi besar.
“Partisipasi Indonesia juga memanfaatkan perubahan Protokol Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Kami optimistis produk perikanan Indonesia semakin diminati pasar Jepang,” ungkapnya.
JISTE sendiri merupakan pameran internasional tahunan berskala besar dengan konsep business-to-business (B-to-B) yang menghadirkan lebih dari 1.600 booth dari 19 negara.
Tahun ini, pameran ditargetkan menarik sekitar 30.000 pengunjung internasional, termasuk distributor, pedagang grosir, dan pelaku ritel produk perikanan.
Kunjungi Medsos Klikwartaku.com
Klik di sini