Dolar Makin Perkasa, Bitcoin Terkoreksi, Emas Tertahan di Atas US$3.360

KLIK WARTAKU – Ketegangan geopolitik yang meningkat pasca-serangan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran berdampak signifikan terhadap aset-aset global pada Senin, 23 Juni 2025.

Investor berbondong-bondong masuk ke aset safe-haven seperti dolar AS, sementara harga Bitcoin dan emas menunjukkan koreksi teknikal meski tetap berada di level tinggi.

Baca Juga:

Babak Baru Poros Strategis Jakarta-Moskow

Mata uang Dolar AS terus menguat terhadap sejumlah mata uang utama, termasuk rupiah. Kurs USD/IDR bergerak di kisaran Rp16.478 hingga Rp16.498, menguat sekitar 0,37% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. Penguatan ini mencerminkan posisi dolar sebagai tempat berlindung utama di tengah ketidakpastian pasar.

Sementara itu, harga Bitcoin (BTC) melemah tipis ke level US$101.924 setelah sebelumnya sempat menyentuh titik intraday tertinggi di US$102.782.

Investor kripto tampaknya mengambil posisi hati-hati, mencermati kemungkinan pembalikan arah jangka pendek menyusul reli panjang sejak awal bulan.

Baca Juga:

BI: Uang Beredar Tumbuh, Tapi Kredit Mulai Melambat

Harga emas dunia ikut terkoreksi ringan, dengan harga spot turun ke kisaran US$3.363 hingga US$3.366 per troy ons. Meski terkoreksi 0,17% secara harian, logam mulia ini masih tertahan di atas level psikologis US$3.360.

Analis teknikal memperkirakan harga emas sedang mengalami fase konsolidasi, dengan area support kuat di sekitar US$3.215 dan resistensi jangka pendek di kisaran US$3.505.

Pergeseran ini menunjukkan bahwa pasar global masih sangat sensitif terhadap risiko geopolitik dan arah kebijakan moneter global.

Baca Juga:

Libur Panjang Sekolah: Harapan Belanja di Tengah Ekonomi Lesu

Dolar yang menguat bisa memperpanjang tekanan pada aset komoditas, sementara Bitcoin menghadapi ujian dari sisi likuiditas dan volatilitas makro.