klikwartaku.com
Beranda Internasional Distribusi Bantuan Khusus Perempuan di Gaza Berakhir Tragis, Dua Wanita Tewas Tertembak

Distribusi Bantuan Khusus Perempuan di Gaza Berakhir Tragis, Dua Wanita Tewas Tertembak

Upaya mendistribusikan bantuan makanan khusus perempuan di Gaza berakhir tragis, dua wanita termasuk ibu tujuh anak tewas ditembak tentara Israel. Foto: Tangkapan layer YouTube RTÉ News

KLIKWARTAKU — Harapan akan distribusi bantuan makanan yang aman bagi perempuan Palestina berubah menjadi mimpi buruk. Dua wanita dilaporkan tewas dalam insiden kekerasan terbaru di lokasi distribusi bantuan Gaza Humanitarian Foundation (GHF) di distrik Saudi, Rafah selatan.

GHF, lembaga yang didukung Israel dan AS, mengumumkan melalui media sosial bahwa distribusi makanan pada Kamis pagi 25 Juli dikhususkan untuk perempuan. “Besok di lokasi distribusi pagi kami di distrik Saudi, hanya perempuan yang diperbolehkan hadir untuk menerima bantuan makanan,” tulis GHF.

Mary Sheikh al-Eid adalah salah satu dari ratusan wanita yang datang pagi itu demi membawa pulang makanan untuk tujuh anaknya. Sang suami telah tewas dalam perang sebelumnya dan keluarga bertahan hidup hanya dengan sup lentil selama tiga minggu terakhir. Namun harapan Mary pupus di tengah kekacauan yang terjadi.

Kekacauan di Lokasi Bantuan

Setiba di lokasi, Mary dan saudarinya, Khawla, langsung menghadapi situasi tak terkendali. “Tempat itu penuh sesak, para petugas tidak bisa menurunkan bantuan. Mereka mulai menyemprotkan gas merica ke arah perempuan, lalu melempar granat kejut untuk memaksa kami mundur,” kata Khawla.

Di tengah kerusuhan, Khawla terpisah dari Mary. Ia mencoba menghubungi saudarinya, namun ponsel Mary dijawab oleh orang asing yang mengabarkan bahwa pemilik ponsel tertembak dan dibawa ke rumah sakit lapangan Palang Merah. Tak lama kemudian, kabar duka datang: Mary tewas dengan luka tembak di kepala.

Di lokasi yang sama, wanita lain bernama Khadija Abu Anza juga menjadi korban. Menurut saudarinya, Samah, mereka ditembaki dari jarak dekat oleh tentara Israel saat sedang berjalan mundur setelah diberi tembakan peringatan. “Mereka bilang mundur, lalu langsung menembak lehernya. Dia tewas di tempat,” tutur Samah.

Kecaman terhadap Sistem Distribusi GHF

Sejak sistem distribusi GHF diluncurkan pada Mei lalu, lebih dari 1.000 warga Palestina dilaporkan tewas saat mencoba mengakses bantuan, menurut data PBB. Banyak dari mereka ditembak di sekitar lokasi GHF atau saat mendekati konvoi bantuan.

Anthony Aguilar, mantan tentara AS yang bekerja dengan GHF, menyatakan bahwa ia menyaksikan sendiri pasukan Israel dan kontraktor keamanan menembaki warga sipil tanpa senjata. “Saya belum pernah melihat kekejaman dan penggunaan kekuatan mematikan sebesar ini terhadap populasi yang kelaparan,” ujarnya.

Militer Israel (IDF) membantah telah menyebabkan korban, mengklaim bahwa tembakan mereka adalah peringatan dan dilakukan “ratusan meter dari lokasi distribusi”. IDF juga menuduh Hamas memicu kekacauan di lokasi bantuan.

Namun, kritik terhadap sistem GHF terus meluas. Banyak organisasi kemanusiaan, termasuk PBB, menolak bekerja sama dengan GHF yang dinilai memaksa warga Gaza mendatangi wilayah militer berbahaya hanya untuk mendapatkan makanan. Sebelumnya, bantuan diberikan oleh lembaga internasional di lebih dari 400 titik distribusi di seluruh Gaza.

Krisis Kemanusiaan Memburuk

Dengan lebih dari dua juta penduduk Gaza masih terisolasi akibat blokade dan serangan militer, laporan kematian akibat kelaparan terus meningkat setiap hari. Para pejabat kemanusiaan memperingatkan bahwa Gaza berada di ambang kehancuran total jika bantuan tidak segera dibanjiri ke wilayah tersebut.

“Dia hanya ingin membawa pulang makanan untuk anak-anaknya. Tapi yang kembali justru tubuhnya yang dibawa orang lain,” tangis Khawla mengenang Mary.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan