Di Tengah Ancaman Global, BNN dan India Bersatu Tumpas Jaringan Narkotika

KLIKWARTAKU — Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dan Narcotics Control Bureau (NCB) India kembali memperkuat kolaborasi bilateral melalui forum strategis tahunan bertajuk Joint Working Group Discussion (JWG) yang digelar secara virtual pada, Rabu 4 Juni 2025. Pertemuan itu menandai tahun ketujuh pelaksanaan forum kerja sama antara kedua institusi dalam upaya pemberantasan narkotika lintas negara.
Forum yang bersifat strategis ini menjadi wadah pertukaran informasi aktual mengenai dinamika peredaran gelap narkotika, modus operandi penyelundupan, keberadaan clandestine laboratory, serta peran jaringan sindikat narkoba internasional dan keterlibatan warga negara masing-masing dalam jaringan tersebut.
Delegasi India dipimpin langsung oleh Director General NCB, Anurag Garg, memaparkan berbagai tantangan besar yang tengah dihadapi negaranya. Sebagai negara yang terletak di antara dua kawasan rawan narkoba dunia Golden Triangle (segetiga emas) dan Golden Crescent (bulan sabit emas), India kini menghadapi lonjakan jumlah laboratorium gelap (clandestine lab), maraknya produksi narkotika sintetis, penyelundupan kokain dan ganja hidroponik, hingga penggunaan drone untuk menyelundupkan narkoba di sepanjang perbatasan India–Pakistan.
Sementara itu, pimpinan delegasi Indonesia, Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Agus Irianto, mengatakan peredaran gelap narkotika di Indonesia saat ini masih didominasi oleh sabu dan ganja. Sebagian besar pasokan narkotika berasal dari luar negeri, khususnya kawasan Golden Triangle.
“Sebagian besar narkotika yang beredar di Indonesia merupakan kiriman dari luar negeri, terutama berasal dari kawasan Golden Triangle,” kata Agus dalam forum tersebut.
Agus menerangkan, BNN juga memetakan sejumlah titik rawan penyelundupan narkotika di Indonesia, antara lain wilayah pantai timur Sumatera serta perairan barat dan utara Kalimantan.
“Untuk menghadapi tantangan tersebut, pihaknya telah merumuskan berbagai kebijakan strategis, seperti penguatan sistem intelijen, peningkatan pengawasan di wilayah pesisir dan perbatasan, serta kerja sama intensif dengan negara-negara mitra,” terang Agus.
Diskusi dalam forum JWG ke-7 ditutup dengan sejumlah rekomendasi tindak lanjut guna memperkuat efektivitas kerja sama bilateral. Beberapa poin utama di antaranya pertukaran informasi best practice dan teknologi mutakhir dalam pencegahan perdagangan narkoba melalui laut dan pesisir. Berbagi data real-time mengenai keterlibatan warga negara masing-masing dalam jaringan narkotika. Kolaborasi dalam identifikasi dan penggolongan New Psychoactive Substances (NPS). Pertukaran informasi terkait mekanisme dan teknologi deteksi pengiriman narkotika di pelabuhan. Dan Rencana penyelenggaraan program pelatihan teknis bagi personel BNN yang akan difasilitasi oleh NCB India.
Melalui forum itu, baik BNN maupun NCB India menegaskan kembali komitmen mereka dalam memperkuat kerja sama internasional sebagai bagian dari strategi global memerangi perdagangan dan penyelundupan narkoba. Forum JWG itu menjadi bukti konkret bahwa upaya pemberantasan narkotika memerlukan kerja sama lintas batas negara dengan pendekatan yang adaptif dan kolaboratif di tengah terus berkembangnya modus kejahatan narkotika. ***
KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat
Homepage