klikwartaku.com
Beranda Internasional Desakan Anak Muda Berhasil, Zelensky Batalkan UU Kontroversial Anti-Korupsi

Desakan Anak Muda Berhasil, Zelensky Batalkan UU Kontroversial Anti-Korupsi

Ribuan anak muda Ukraina sukses menekan pemerintahan Zelensky untuk membatalkan undang-undang yang melemahkan lembaga anti-korupsi. Foto: Tangkapan layer YouTube DW News

KLIKWARTAKU — Suara anak muda akhirnya menggema hingga parlemen. Setelah hampir sepekan aksi protes besar-besaran di seluruh Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky akhirnya membatalkan undang-undang kontroversial yang sempat disahkan untuk melemahkan dua lembaga utama pemberantas korupsi di negaranya.

Pada Kamis 31 Juli 2025, para anggota parlemen Ukraina berkumpul di gedung Rada di Kyiv, membawa poster bertuliskan “Kami bersama rakyat.” Mereka merespons desakan ribuan demonstran muda yang menuntut pembatalan UU yang sempat mengancam independensi NABU (Biro Anti-Korupsi Nasional) dan SAP (Kejaksaan Anti-Korupsi Khusus).

Dalam voting yang mencolok, 331 anggota parlemen sepakat membatalkan UU tersebut—yang ironisnya disahkan hanya 10 hari sebelumnya. Keputusan ini dipandang sebagai kemenangan besar bagi gerakan sipil anak muda Ukraina yang menuntut pemerintah menjunjung tinggi komitmen anti-korupsi.

Gerakan Muda Melawan Kompromi Korupsi

UU yang dibatalkan itu semula memberikan wewenang kepada jaksa agung (yang ditunjuk presiden) untuk mengambil alih proses penuntutan korupsi tingkat tinggi. Langkah ini dikhawatirkan akan membuka ruang intervensi politik dan merusak kredibilitas lembaga-lembaga yang selama ini menjadi tulang punggung pemberantasan korupsi di Ukraina.

“Tangan kalian jangan campuri NABU dan SAP!” menjadi slogan yang diteriakkan para demonstran di berbagai kota. Bagi mereka, mempertahankan independensi lembaga-lembaga tersebut sama pentingnya dengan mempertahankan negara dari invasi Rusia.

Dampak pada Hubungan dengan Uni Eropa

Sejak Ukraina mendapatkan status kandidat Uni Eropa pada 2022, Brussel menetapkan syarat utama berupa reformasi hukum dan pemberantasan korupsi yang kredibel. Tanpa itu, dukungan keuangan dan politik dari Barat bisa terancam.

Kondisi ini diperburuk dengan penolakan pemerintah terhadap kandidat independen untuk memimpin Biro Keamanan Ekonomi, Oleksandr Tsyvinski, seorang ahli antikorupsi yang dihormati. Penolakan itu diduga karena alasan politis, mengingat posisi lembaga keamanan berada di bawah kendali presiden.

Krisis Kepercayaan di Tengah Perang

Keputusan awal Zelensky melemahkan lembaga anti-korupsi memunculkan pertanyaan serius tentang komitmennya terhadap reformasi, terutama di tengah sorotan atas orang-orang terdekatnya yang tengah diselidiki atau dituduh terkait kasus korupsi.

Andriy Yermak, kepala kantor presiden yang disebut sebagai figur kuat di balik berbagai keputusan politik Zelensky, juga menjadi sorotan. Posisi Yermak tidak diatur dalam konstitusi, namun kekuasaannya sangat besar—menimbulkan kekhawatiran soal akuntabilitas dalam sistem demokrasi Ukraina.

Risiko Politik dan Ekonomi Besar

Krisis politik ini terjadi di tengah beban ekonomi yang berat. Menurut Bank Nasional Ukraina, defisit anggaran tahun depan diperkirakan mencapai $13 miliar, dan ketergantungan pada bantuan internasional sangat tinggi.

Beberapa lembaga di Uni Eropa bahkan dilaporkan mulai mengurangi bantuan karena lambannya kemajuan reformasi. Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin kemampuan Ukraina untuk melanjutkan perlawanan terhadap Rusia akan terhambat.

Namun satu hal menjadi terang: anak muda Ukraina paham betul pentingnya transparansi dan integritas dalam pemerintahan. Mereka tetap memilih tinggal di tanah airnya (meski harus menghadapi ancaman rudal) untuk memperjuangkan masa depan yang mereka percaya: demokrasi yang bersih dan integrasi penuh dengan Eropa.***

KlikWartaku.Com Gak Cuma Cepat Tapi Tepat

Homepage
Bagikan:

Iklan